KENDAL,AYOSEMARANG.COM - Banjir rob yang melanda wilayah pesisir Kelurahan Karangsari, Kecamatan Kendal, dua hari terakhir menyebabkan puluhan hektare tambak ikan terendam.
Air laut yang naik melebihi tinggi pagar jaring setinggi 1,5 meter membuat ikan-ikan peliharaan milik warga lepas dan hanyut terbawa air.
Imron, salah satu petambak setempat, mengaku tambak miliknya yang hanya satu petak juga tak luput dari genangan rob.
Imron, salah satu petambak setempat, mengaku tambak miliknya yang hanya satu petak juga tak luput dari genangan rob.
“Ikan-ikan lepas semua. Perkiraan kerugian sekitar dua juta rupiah,” ujar Imron saat ditemui Tempo di lokasi, Jumat, 23 Mei 2025.
Tak hanya Imron, petambak lain bernama Rizal mengalami kerugian lebih besar. Ia mengelola tambak seluas satu hektare yang juga terdampak banjir rob.
“Ikan banyak yang hilang, kemungkinan kerugian sekitar sepuluh juta rupiah,” ucap Rizal.
Rob kali ini, menurut para petambak, jauh lebih besar dibanding hari-hari biasanya. Gelombang laut menerobos pagar jaring yang selama ini menjadi pelindung utama kolam-kolam tambak.
Rob kali ini, menurut para petambak, jauh lebih besar dibanding hari-hari biasanya. Gelombang laut menerobos pagar jaring yang selama ini menjadi pelindung utama kolam-kolam tambak.
“Air masuk semua, nggak bisa ditahan,” kata Rizal.
Meski dilanda kerugian, para petambak memilih pasrah dan tetap akan melanjutkan usaha budidaya ikan mereka.
Meski dilanda kerugian, para petambak memilih pasrah dan tetap akan melanjutkan usaha budidaya ikan mereka.
Mereka berharap kondisi cuaca segera membaik agar bisa kembali menebar benih. Namun, keluhan lain mencuat: selama ini mereka mengaku belum pernah mendapat bantuan benih ikan dari pemerintah.
Pemerintah daerah belum memberikan keterangan resmi terkait peristiwa ini. Para petambak berharap ada perhatian lebih serius dari pihak berwenang agar bencana rob tidak terus menggerus usaha mereka yang bergantung penuh pada kondisi alam.
Pemerintah daerah belum memberikan keterangan resmi terkait peristiwa ini. Para petambak berharap ada perhatian lebih serius dari pihak berwenang agar bencana rob tidak terus menggerus usaha mereka yang bergantung penuh pada kondisi alam.
