KENDAL,AYOSEMARANG,COM - - Ketua DPRD Kabupaten Kendal, Mahfud Sodiq tidak habis pikir dan menyayangkan Program Universal Health Coverage (UHC) yang selama ini menjadi andalan pelayanan kesehatan gratis bagi warga, terancam tidak bisa berjalan maksimal. Ini dampak dari anggaran yang terkena program refokusing.
Dirinya mengetahaui setelah terbitnya Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 18 Tahun 2025 tentang efisiensi anggaran. “Anggaran yang direfokusing ini sebenarnya mampu mencakup pengobatan bagi 60 ribu warga Kendal selama satu bulan. Ini bukan jumlah yang kecil!” katanya.
Disebutkan, langkah refokusing ini memicu kekhawatiran masyarakat, terutama bagi warga kurang mampu yang sangat bergantung pada layanan kesehatan gratis melalui UHC.
“Ini persoalan hajat hidup orang banyak, dan seharusnya menjadi prioritas. Kami akan segera meminta ini dikaji ulang. Jangan korbankan rakyat kecil,” tegas Mahfud.
Mahfud menegaskan bahwa di anggaran perubahan, pihaknya akan mendorong agar anggaran UHC bisa dikembalikan. "Nilainya ada sekitar Rp5 miliar dan itu adalah premi untuk bulan Desember 2025," ungkapnya.
Mahfud kembali menegaskan, direfokusing anggaran UHC menjadi persoalan serius, karena tidak semata hanya harus mengembalikan anggaran tersebut di anggaran perubahan, namun menjadi catatan agar TAPD (tim anggaran pemerintah daerah) tidak semena-mena mengambil anggaran meski ada Inpres tentang efisiensi anggaran.
Baca Juga: Sudah Disetujui Wali Kota, Tiap RT di Semarang akan Dapat Dana Operasional Rp25 Juta
"Jangan pernah mengambil hak-hak rakyat kecil yang sifatnya mendesak seperti ini," tegasnya kembali.
Terpisah, Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes Kendal, Anita Dianawati menyatakan bahwa saat ini tidak ada masalah di pelayanan kesehatan masyarakat meski ada refokusing. "Itu nanti bisa kita usulkan lagi di anggaran perubahan," katanya.