KENDAL,AYOSEMARANG.COM - Ratusan warga di Desa Pekuncen Kecamatan Pegandon Kendal berebut gunungan hasil bumi , berupa sayuran, buah dan aneka jajanan tradisional dalam kirab budaya menyambut tahun baru Islam atau satu suro.
Sebanyak 21 gunungan ini sebelumnya dikirab keliling desa Pekuncen Pegandon bersama mustaka Masjid Sunan Abinawa yang merupakan penginggalan Sunan Pangeran Abinowo.
Kirab yang saudah dilaksanakan dua kali ini, menjadi agenda tahunan sekaligus mengenalkan potensi wisata religi yang ada di Desa Pekuncen Kecamatan Pegandon Kendal. Kirab juga menyambut tahun baru Muharam atau satu suro.
Sebanyak 21 gunungan hasil bumi dan aneka jajanan ini, merupakan perwujudan rasa syukur dari warga desa Pekuncen atas berkah yang selama ini diberikan. Kirab gunungan juga diikuti dengan mustaka masjid Jami Abinawa yang merupakan peninggalan Sunan Abinawa ratusan tahun yang lalu.
Mustaka masjid jami ini sebelumnya dipasang di masjid jami, namun seiring perkembangan jalan masjid di renovasi, mustaka masjid di pasang di atas makam Pangeran Abinowo.
Mustaka sebelumnya sudah di bersihkan dengan berbagai ritual dan doa. oleh tokoh agama dan juru kunci. Iring-iringan gunungan dan mustaka masjid jami Abinawa dikirab dari balai desa pekuncen menunju masjid jami Abinawa.
Baca Juga: Demak Siap Kirim Ratusan Pemuda Magang ke Jepang Lewat Program Walimachi
Sesampainya di halaman masjid, gunungan yang sudah ditunggu ratusan warga ini langsung menjadi rebutan. Warga rela berdesakan dan saling berebut gunungan berisi hasil bumi dan buah-buahan serta aneka jajanan.
Warga ingin mendapatkan berkah dari hasil bumi dan buah-buahan yang diarak keliling desa ini. Salah satu warga desa Pekuncen, Sri Wahyuni mengaki ikut berebut mendapatkan jagung, kacang panjang dan terong nantinya kan di masak dan jagungnya di tanam agar mendapatkan keberkahan.
“Sayuran yang didapat nantinya dimasak dan dimakan bersama keluarga, kalau jagung dijadikan bibit dan akan ditanam di sawah,” katanya.
Sementara ketua panitia kirab, Suseno Edi mengatakan , kirab budaya ini kedua kalinya di lakukan dan ini akan terus di laksanakan mengingat desa Pekuncen merupakan desa wisata religi.
“Kirab ini sebagai upaya melestarikan budaya jawa dan warga sangat antusias mengikiti acara. Bahkan tahun ini ada 21 gunungan yang di arak, sedangkan pada tahun lalau hanya ada 16 gunungan,” jelasnya.
Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari yang membuka sekaligus ikut pawai kirab keliling desa berharap, kegiatan ini merupakan pelestarian budaya jawa.
“Apalagi di desa Pekuncen ada makam pangeran Abinowo dan para kiai dan ulama lain sehingga menjadi wisata religi,” ungkapnya.
Rangkaian merti desa ini sebelumnya juga di ramaiakn denga tarian budaya topeng ireng dari Magelang, sholawat bersama warga dan pagelaran wayang kulit. Sementara peringatan haul Sunan Abinawa akan dilaksanakan pada keesokan harinya yang akan di hadiri ribuan peziarah dari berbagai daerah.