Tak Hanya Mahasiswi UNS, Ini Deretan Kasus Aksi Terjun di Jembatan Jurug Solo

photo author
- Rabu, 2 Juli 2025 | 09:29 WIB
Jembatan Jurug menjadi titik rawan seseorang nekat melompat.  (Facebook Taufik Dwi Setiawan)
Jembatan Jurug menjadi titik rawan seseorang nekat melompat. (Facebook Taufik Dwi Setiawan)

AYOSEMARANG.COM -- Jembatan Jurug di Kota Solo kembali menjadi sorotan publik setelah menjadi lokasi upaya bunuh diri oleh seorang mahasiswi UNS, Devitasari Anugraeni.

Kejadian ini menambah daftar panjang kasus serupa yang terjadi di jembatan yang membentang di atas Sungai Bengawan Solo tersebut.

Berdasarkan data yang dikutip dari surakarta.suara.com, dalam kurun waktu enam bulan terakhir sudah beberapa kali Jembatan Jurug menjadi lokasi upaya bunuh diri.

Pada 12 Februari 2025, seorang pria bernama Dwi Yulianto (32) asal Sragen ditemukan meninggal dunia setelah melompat dari jembatan itu.

Baca Juga: Mahasiswa UNS Lompat dari Jembatan Jurug Solo Dikenal Pintar, Tinggal Urus Wisuda

Sebelumnya, pada 21 Januari 2025, seorang remaja sempat mencoba aksi serupa namun berhasil diselamatkan oleh warga dan Tim SAR.

Keesokan harinya, 22 Januari 2025, seorang remaja berinisial NA juga mencoba terjun dan sempat terbawa arus, namun berhasil ditemukan dalam keadaan selamat.

Ada pula seorang pria berinisial O (30) yang nyaris melompat akibat konflik keluarga. Beruntung, ia dihentikan oleh seorang relawan yang kebetulan sedang melintas.

Kasus terbaru terjadi pada Selasa, 1 Juli 2025, saat Devitasari Anugraeni, mahasiswi D4 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) UNS, nekat melompat dari Jembatan Jurug.

Hingga kini, tim SAR gabungan masih melakukan pencarian korban di sepanjang aliran Bengawan Solo.

Kepala Koordinator Operasional SAR Surakarta, Tri Puji Sugiarto, menilai perlu adanya peningkatan sistem pengamanan fisik di lokasi jembatan yang rawan.

Baca Juga: Mahasiswi UNS Nekat Lompat dari Jembatan Jurug Solo, Tinggalkan Surat untuk Sang Ibu

"Dari kami yang pengamat lapangan, itukan pembatas sampingnya kurang tinggi alangkah baiknya itu dikasih kayak ramp jaring seperti lapangan futsal itu mungkin akan lebih aman," ujarnya, dikutip dari surakarta.suara.com, Rabu 2 Juli 2025.

Tri juga mendorong adanya pendekatan preventif dari pemerintah daerah melalui edukasi dan penyuluhan untuk menekan angka percobaan bunuh diri, tidak hanya di Jembatan Jurug, tetapi juga di jembatan-jembatan lain di Kota Solo.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X