AYOSEMARANG.COM -- Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, mengajak para petani untuk mempertahankan luas lahan pertanian guna menjaga ketahanan pangan daerah dan memperkuat ekonomi nasional.
"Maka kuatkan ketahanan pangan, dan ekonomi kita kuatkan," kata Taj Yasin saat memberikan sambutan dalam kegiatan Jateng Bersholawat bersama Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf di Alun-alun Temanggung, Kamis malam, 3 Juli 2025.
Ia menyampaikan apresiasinya kepada masyarakat, khususnya petani di Jawa Tengah, yang telah berperan besar menjadikan provinsi ini sebagai salah satu penyumbang pangan nasional terbesar.
Taj Yasin menyebut, hasil produksi pangan—terutama padi—di Jawa Tengah saat ini menunjukkan tren positif. Luas tanam padi di Jateng pada 2024 tercatat mencapai 1,5 juta hektare, dengan produksi 8,8 juta ton gabah kering giling (GKG). Jumlah ini menyumbang 16,73% terhadap stok pangan nasional.
Baca Juga: Polrestabes Semarang Selidiki Penyebar Video Intimidasi Saksi Penembakan Pelajar SMK
Untuk tahun 2025, target hasil produksi padi di Jawa Tengah ditingkatkan menjadi 11,8 juta ton GKG.
Selain itu, ia mengungkapkan kondisi pasar gabah yang cukup menguntungkan bagi petani. Harga jual gabah saat ini lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya.
"Saya tanya ke petani, jawabannya Alhamdulillah petani diuntungkan, yakni jual gabah dengan harga patokan Rp6.500 per kg di mana biasanya kata petani itu Rp5 ribu," kata dia.
Politikus asal Kabupaten Rembang itu juga menegaskan komitmennya dalam memperbaiki distribusi pupuk, agar lebih mudah diakses oleh petani.
"Saya ingin perbaikan betul pertanian masyarakat kita," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf mendukung penuh seruan Taj Yasin agar masyarakat, khususnya petani, terus bersemangat menguatkan ketahanan pangan.
Baca Juga: Pria yang Intimidasi Saksi Penembakan Pelajar Bukan Polisi, Ini Keterangan Polrestabes Semarang
"Ayo orang Temanggung selain tanam tembakau, tanam padi juga," katanya.
Sementara itu, Bupati Temanggung Agus Setyawan menuturkan bahwa para petani di wilayahnya sedang bersiap memasuki masa panen tembakau, serta berharap hasil bumi lainnya juga bisa memberi hasil maksimal.
