Pemprov Jateng Dukung Penuh Program Fortifikasi Pangan

photo author
- Rabu, 6 Agustus 2025 | 21:46 WIB
Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin saat peluncuran dan Diseminasi hasil analisis FPBB. (Humas Jateng)
Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin saat peluncuran dan Diseminasi hasil analisis FPBB. (Humas Jateng)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendukung program fortifikasi pangan di wilayahnya. Metode itu merupakan praktik penambahan nutrisi kepada makanan untuk meningkatkan nilai gizinya.

"Ketika kita bicara ketahanan pangan, maka bukan hanya pangannya yang banyak. Akan tetapi kita juga harus memastikan bagaimana makanan itu baik, termasuk gizinya," kata Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin, dalam Peluncuran dan Diseminasi hasil Analisis Situasi Fortifikasi Pangan Berskala Besar (FPBB) di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2025, di Kota Semarang, Rabu, 6 Agustus 2025.

Peningkatan gizi pada pangan melalui inovasi fortifikasi, kata dia, tentu akan meningkatkan jaminan kesehatan masyarakat. Terlebih dalam menekan angka stunting.

Dengan metode fortifikasi, dikatakan Taj Yasin, diharapkan masyarakat bisa mengakses makanan yang lebih bergizi dengan harga yang tidak lagi mahal.

Baca Juga: Jawaban Soal Bahasa Inggris Kelas 6 SD Halaman 100-101 Chapter 4: Let's Play

Kepala Kantor Unicef Perwakilan Indonesia Wilayah Jawa, Tubagus Arie Rukmantara mengatakan, program FPBB merupakan hasil kolaborasi antara Unicef, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Diponegoro (Undip), dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Program ini adalah investasi besar untuk melindungi masyarakat dari berbagai penyakit akibat konsumsi makanan rendah kandungan mineral dan vitamin.

Sebab, menurut Tubagus, Indonesia saat ini menghadapi tiga beban masalah gizi (triple burden of malnutrition), yakni kekurangan gizi, kelebihan gizi, dan kekurangan zat gizi mikro.

Dalam merespons kondisi tersebut, fortifikasi pangan diwajibkan pada tiga komoditas utama yakni garam, tepung terigu, dan minyak goreng. Sementara itu, fortifikasi pada beras masih dalam tahap pengembangan.

Baca Juga: Pemerintah Salurkan Insentif bagi Guru Non-ASN, Ahmad Luthfi: Guru Menjadi Lebih Sejahtera

Dengan intervensi kebijakan pemerintah, kata dia, fortifikasi pangan diharapkan mampu dinikmati masyarakat dengan harga yang tidak mahal.

Tubagus menjelaskan, praktik pelaksanaan fortifikasi pangan, terdapat tiga elemen penting untuk untuk dilakukan. Pertama, dimulai dari perumusan kebijakan pemerintah. Kedua, mengajak industri pangan untuk menerapkan inovasi tersebut. Ketiga, kampanye hidup sehat.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X