Menuju 80 Tahun Merdeka, DPRD Jateng Soroti Kemiskinan Turun-Temurun dan Pentingnya Persatuan

photo author
- Selasa, 12 Agustus 2025 | 16:37 WIB
Ketua DPRD Jawa Tengah, Sumanto, menyoroti kemiskinan sebagai tantangan utama menjelang peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.  (dok.)
Ketua DPRD Jawa Tengah, Sumanto, menyoroti kemiskinan sebagai tantangan utama menjelang peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. (dok.)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM– Ketua DPRD Jawa Tengah, Sumanto, menyoroti kemiskinan sebagai tantangan utama menjelang peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. Menurutnya, pengentasan kemiskinan memerlukan strategi terpadu, mulai dari penyediaan kebutuhan pokok, penguatan jaminan sosial, hingga pemberdayaan masyarakat.

“Angka kemiskinan di Jateng masih 9,58 persen. Banyak dari kasus ini merupakan kemiskinan turun-temurun yang harus segera diputus,” ujar Sumanto dalam Dialog Radio DPRD Jateng di Radio Sonora Semarang, Senin (11/8/2025). Acara tersebut mengangkat tema *"HUT ke-80 RI: Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju."*

Politikus PDI Perjuangan itu menekankan pentingnya peningkatan akses pendidikan dan layanan kesehatan untuk menekan angka kemiskinan. Pendidikan dinilai menjadi kunci untuk membuka peluang kerja yang lebih baik, sementara akses kesehatan gratis diperlukan agar masyarakat miskin tidak semakin terpuruk karena beban biaya berobat.

“Banyak warga kita hanya berpenghasilan Rp300 ribu sebulan. Untuk lepas dari kemiskinan, penghasilan mereka idealnya minimal setara dengan UMK. Ini yang harus terus diperjuangkan bersama oleh Pemprov dan DPRD,” tegasnya.

Ketua DPRD Jateng Sumanto.
Ketua DPRD Jateng Sumanto. (dok.)

Sementara itu, Ketua Komisi A DPRD Jateng, Imam Teguh Purnomo, mengajak masyarakat untuk mensyukuri capaian 80 tahun kemerdekaan Indonesia. Ia menilai, meski banyak tantangan, bangsa Indonesia telah membuktikan kekuatannya dalam menjaga persatuan di tengah keragaman.

“Kita telah melewati berbagai rezim dan pergantian kepemimpinan, namun tetap bersatu dan berdaulat. Ini berbeda dengan negara lain, seperti Uni Soviet, yang terpecah meski tidak seberagam kita,” jelas Imam.

Ia menambahkan, keberlangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang terdiri dari ribuan pulau dan suku bangsa merupakan bukti kuatnya semangat kebangsaan yang harus terus dijaga, terutama menjelang peringatan hari kemerdekaan. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: arri widiarto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X