KENDAL,AYOSEMARANG.COM - Dalam rangka meningkatkan profesionalisme dan transparansi informasi kepolisian di era digital, Kapolres Kendal AKBP Hendry Susanto Sianipar , menekankan peran strategis yang dimiliki oleh fungsi kehumasan (hubungan masyarakat).
Hal ini disampaikannya dalam acara Sosialisasi Platform Police Tube dan Pelatihan Teknik Public Speaking yang digelar pada Senin, 25 Agustus 2025.
Kapolres menyoroti perubahan perilaku masyarakat yang semakin mengandalkan media sosial sebagai sumber informasi utama.
Dalam konteks ini, humas Polri tidak hanya menjadi penyampai pesan tetapi juga sebagai ujung tombak dalam membentuk opini publik dan menjaga reputasi institusi.
“Kehumasan memiliki peran yang sangat strategis di era digital ini. Masyarakat hidup di dalam dunia yang serba cepat dan instan, di mana informasi diperoleh dan dibagikan hanya dalam hitungan detik. Polri harus hadir di ruang digital tersebut dengan cara yang profesional, informatif, dan dapat dipercaya,” tegas Kapolres Kendal dalam sambutannya.
Ia lebih lanjut mengapresiasi terobosan yang diinisiasi oleh Markas Besar Polri, yaitu platform Police Tube.
Platform ini, menurutnya, bukan hanya sekadar alat, tetapi merupakan sarana transformasi budaya kerja humas kepolisian menuju transparansi dan akuntabilitas yang lebih baik.
“Police Tube dinilai dapat menjadi sarana transparansi informasi kepada publik. Melalui platform ini, kami berharap dapat menyajikan informasi yang cepat, valid, dan langsung dari sumbernya, sehingga memutus mata rantai misinformasi dan hoaks yang seringkali meresahkan masyarakat,” papar Hendry Susanto Sianipar.
Acara yang dihadiri oleh perwakilan humas dari seluruh jajaran Polres Kendal dan para Kapolsek ini juga menghadirkan narasumber ahli, Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol. Drs. Artanto.
Baca Juga: Tak Sebatas Humas, Ini 7 Prospek Kerja Lulusan Jurusan Public Relations
Dalam pemaparannya, Kombes Pol Artanto mendalam pada dua aspek fundamental: kualitas komunikasi dan kualitas konten.
Ia menegaskan bahwa memiliki alat canggih seperti Police Tube tidak akan optimal tanpa diimbangi dengan kemampuan menyampaikan pesan yang baik.
“Kualitas komunikasi dan konten menjadi kunci utama dalam menyampaikan pesan-pesan kepolisian kepada masyarakat. Konten yang bagus tetapi disampaikan dengan cara yang membosankan atau tidak meyakinkan, akan sia-sia. Sebaliknya, penyampaian yang baik tanpa konten yang valid dan bernutrisi juga tidak ada artinya,” jelas Artanto.
Oleh karena itu, ia menekankan bahwa public speaking bukan lagi sekadar kemampuan tambahan, melainkan keterampilan wajib yang harus dimiliki setiap personel, terutama yang bertugas di bidang humas.
