KENDAL,AYOSEMARANG.COM – Kabupaten Kendal akan memperkuat sektor kelautan dan perikanan dengan menambah dua unit Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN). Rencana ini diumumkan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kendal, Hudi Sambodo, pada Kamis (2/10).
Hudi menjelaskan, penambahan ini akan dilakukan secara bertahap. Pada tahun 2025, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) akan membangun satu SPBN di Desa Sendang Sikucing, Kecamatan Rowosari.
"Untuk SPBN di 2025 ini dari Pemprov Jateng melalui BUMD sudah berproses, berizin. Izin dari Kementerian Kelautan dan Perikanan sudah turun sebulan yang lalu. Kita masih menungga fisiknya. Semoga dalam waktu satu atau dua bulan lagi segera dibangun," terang Hudi Sambodo.
Tidak berhenti di sana, pada tahun 2026, Pemerintah Kabupaten Kendal melalui Perusahaan Daerah (Perusda) juga berencana membangun SPBN tambahan. Lokasinya masih dalam tahap penentuan.
"Yang kabupaten ini akan dibangun oleh Perusda, saat ini masih proses mencari lahan antara Desa Pidodo dan Wonosari, Kecamatan Patebon. Kita masih menunggu konfirmasi, yang jelas di wilayah tengah," ungkapnya.
Baca Juga: Nelayan Kendal Dibantu Mesin Kapal, Jaring dan Asuransi untuk Tingkatkan Produktivitas
Kebijakan ini menjadi kabar gembira bagi para nelayan, yang selama ini kerap menghadapi kelangkaan solar subsidi. Saat ini, Kendal hanya memiliki dua SPBN yang berlokasi di Kelurahan Bandengan dan di Tawang, Desa Gempolsewu. Penambahan dua titik baru ini diharapkan dapat memudahkan akses dan menstabilkan pasokan BBM bagi para pelaut.
Untuk mengatasi kekhawatiran tersebut, Hudi juga menyampaikan kabar baik terkait kuota solar bersubsidi. Hingga akhir tahun 2025, kuota untuk nelayan Kendal dipastikan aman dan terpenuhi.
"Ibu Bupati sudah menyampaikan surat permohonan terkait penambahan kuota. Dan tiga minggu lalu saya sudah dikonfirmasi oleh Pertamina, kuota kita yang tadinya hanya 8.699 kiloliter (KL) di tahun 2025, dipenuhi sesuai tahun 2024, yaitu hampir 12.000 KL," imbuhnya.
Konfirmasi atas membaiknya situasi pasokan solar juga datang langsung dari nelayan. Zulkarnaen, seorang nelayan di Desa Sendang Sikucing, mengaku sudah tidak kesulitan mendapatkan solar subsidi.
"Iya, itu dulu susah untuk dapat solar subsidi di SPBN. Bahkan saya sempat sampai beli di SPBU Wonotenggang karena kelangkaan solar di SPBN Tawang. Alhamdulillah sekarang sudah banyak stoknya dan tidak kekurangan solar lagi," katanya.
Dengan adanya jaminan kuota dan rencana pembangunan dua SPBN baru ini, para nelayan di Kendal diharapkan dapat melaut dengan lebih tenang dan produktif, sehingga mendongkrak hasil tangkapan dan perekonomian masyarakat pesisir.