"Posko ini sebagai media informasi, penetrasi, dan quick response (respon cepat) apabila terjadi apa-apa. Posko diadakan oleh dinas kesehatan, sudah seizin dari Kepala Badan Gizi Nasional (BGN). Ini menjadi model untuk wilayah kita, 1x24 jam posko harus ada orangnya (petugas)," tegasnya.
Kepala SPPG Jebres Kota Surakarta, Jhoni Prabowo, menjelaskan dapur gizi yang dipimpinnya telah beroperasi sejak 13 Januari 2025 dan memperoleh SLHS pada Maret 2025. Hingga kini, SPPG Jebres melayani 3.308 penerima manfaat yang terdiri dari 3.207 peserta didik SD, SMP, dan SMA/SMK, serta 101 sasaran kelompok 3B, yakni ibu hamil, menyusui, dan balita.
Baca Juga: Pastikan Keamanan Pangan, Gubernur Ahmad Luthfi Minta Pengawasan MBG Diperketat
Pihaknya juga menjalin koordinasi rutin dengan Dinas Kesehatan Surakarta dan Puskesmas Jebres untuk pemeriksaan lingkungan, makanan, air, dan peralatan dapur secara berkala. Pemeriksaan dilakukan baik sebelum maupun sesudah distribusi makanan bergizi kepada penerima manfaat.
"Kami juga selalu melakukan pengecekan organoleptik. Jadi dari tampilan, warna, dan bau. Bahkan, ahli gizi kami selalu merasakan masakan yang kami masak. Sample makanan tersebut juga bisa diuji," kata dia.