KENDAL,AYOSEMARANG.COM – Meski sudah eranya digital, namun sebagian besar pelaku UMKM di Kabupaten Kendal masih mengandalkan pemasaran secara manual.
Dari total 39 ribu pelaku UMKM yang ada, sebagian masih melakukan pemasaran secara manual karena masih cukup efektif menambah pemasukan.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kendal, Toni Ari Wibowo mengatakan sebagai langkah penguatan, Toni menuturkan pihaknya menggelar pelatihan digitalisasi UMKM selama 10 hari.
Pelatihan akan difokuskan untuk membranding serta memasarkan produk untuk menambah nilai jual.
Peserta akan dibekali kompetensi khsusus dengan penilaian langsung dari Badan Standardisasi Nasional (BSN).
"Jadi pada pelatihan ini, peserta tidak bisa santai. Mereka akan diawasi dan dilatih langsung dari BSN, dan tidak semua bisa lulus," katanya.
Dijelaskan, proses seleksi sebelum memasuki tahap pelatihan ini juga cukup ketat. Dari ratusan pendaftar, hanya 140 pelaku UMKM yang lolos seleksi awal.
"Termasuk persyaratan berupa pengalamannya seperti apa, terus produk kelengkapannya bagaimana serta legalitas usaha kami seleksi sangat ketat," imbuh Toni.
Baca Juga: USM Dorong Pemberdayaan Perempuan di Kendal Lewat Digital Marketing dan Inovasi Produk
Sementara Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari mengatakan jumlah pelaku UMKM di Kendal terus meningkat pesat setiap tahunnya. Di tahun 2022, jumlah pelaku UMKM mencapai 25 ribu.
Jumlah itu meningkat menjadi 39 ribu di tahun 2024. Perkembangan signifikan ini merupakan bentuk kemandirian serta keluasan menangkap peluang usaha berbagai jenis.
"Kalau kita lihat dari tahun ke tahun memang terus meningkat, tahun ini belum karena hitungan pendataan 2 tahun sekali," tuturnya.
Bupati menilai, keberadaan UMKM menjadi satu di antara faktor penunjang perkembangan perekonomian daerah. Ia berharap peserta bisa memanfaatkan momen pelatihan ini untuk meningkatkan skil olah digital.
"Perkembangan teknologi semakin maju, jadi harus kita imbangi dengan kreativitas termasuk penjualan," pungkasnya.