KENDAL,AYOSEMARANG.COM – Pemerintah Kabupaten Kendal mulai menggalang kerja sama internasional untuk memasarkan komoditas unggulan udang vaname secara langsung ke pasar global, dengan Jepang sebagai target utama.
Langkah awal dijajaki melalui kunjungan perwakilan Pemerintah Kota Sue Machi, Jepang, ke sejumlah tambak udang di Kendal.
Kunjungan yang berpusat di tambak-tambak di Kelurahan Karangsari, Kecamatan Kalirejo, serta Kangkung dan Sendang Sikuncing, Kecamatan Rowosari, ini difokuskan untuk melihat langsung potensi dan kualitas budidaya udang vaname lokal.
Kerja sama yang diharapkan tidak hanya pada rencana investasi, tetapi juga membuka jalur pengiriman hasil panen langsung ke Jepang.
Hudi Sambodo, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kendal, mengonfirmasi bahwa pihaknya sedang serius mengejar peluang ini.
"Kerja sama ini diarahkan pada rencana investasi dan pengiriman hasil panen langsung ke Jepang. Namun, saat ini Kendal belum memiliki jalur ekspor sendiri. Hasil panen masih dikirim ke perusahaan luar daerah sebelum diekspor ke luar negeri," ujar Hudi.
Baca Juga: Polifurneka Kendal Dilirik Jepang sebagai Pusat Penguatan SDM Berbasis Vokasi
Di lapangan, potensi produksi terlihat signifikan. Salah satu pengusaha tambak, Ardi Mukti Fahrudin, mengelola area seluas 15 hektar dengan masa panen empat bulan sekali.
"Kami bisa memproduksi ratusan ton dalam satu siklus," kata Ardi.
Namun, ia mengeluhkan masalah klasik yang dihadapi petambak: ketidakstabilan harga.
Untuk mengatasi hal itu, Ardi berharap pemerintah daerah dapat segera membangun infrastruktur pendukung.
"Kami mendorong pemerintah membangun cold storage dan pabrik pengolahan udang di Kendal. Dengan begitu, hasil panen kami tidak lagi tergantung pada daerah lain, dan kami punya posisi tawar yang lebih baik," tuturnya.
Dari pihak Jepang, kunjungan ini masih berada pada tahap observasi dan pengumpulan data.
Seluruh temuan di lapangan akan dibawa pulang untuk dievaluasi mendalam sebelum keputusan final mengenai kerja sama diambil.