DPRD Jateng Dorong Percepatan Rehabilitasi Irigasi untuk Hadapi Dampak Perubahan Iklim

photo author
- Rabu, 3 Desember 2025 | 14:05 WIB
Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Mohammad Saleh
Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Mohammad Saleh

AYOSEMARANG.COM -- Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Mohammad Saleh, menegaskan bahwa percepatan pembangunan serta perbaikan jaringan irigasi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah merupakan langkah penting untuk melindungi sektor pertanian dari dampak perubahan iklim yang semakin terasa.

Saleh menjelaskan, fenomena cuaca ekstrem—baik kemarau panjang maupun pola hujan yang tak menentu—membuat kebutuhan air bagi petani semakin mendesak untuk dijamin ketersediaannya.

“Perubahan iklim ini berdampak langsung pada petani. Karena itu, infrastruktur irigasi harus diperkuat agar ketersediaan air tetap terjaga meski cuaca tidak menentu,” kata Saleh.

Selama 2025, Pemprov Jateng di bawah kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi telah merampungkan pembangunan jaringan irigasi tersier di sembilan kabupaten. Program tersebut memberi manfaat langsung bagi 180 kelompok tani. Selain itu, bantuan irigasi perpompaan juga disalurkan ke 15 kelompok tani di wilayah yang tidak dapat dijangkau irigasi gravitasi.

Saleh menilai langkah tersebut sebagai upaya adaptasi perubahan iklim yang krusial, sekaligus cara menjaga produktivitas pertanian dalam situasi cuaca ekstrem.

“Dengan irigasi yang memadai, petani bisa tetap menanam meski musim kering lebih panjang atau hujan datang terlambat. Ini penting untuk menjaga kelangsungan produksi pangan,” ujarnya.

Dinas Pertanian Jawa Tengah mencatat produksi gabah kering hingga akhir tahun mencapai 11.360.000 ton. Saleh menilai capaian tersebut menunjukkan potensi besar sektor pertanian Jateng, namun tetap rentan tanpa dukungan infrastruktur air yang kuat.

Ia mendorong Pemprov terus memperluas pembangunan irigasi, termasuk memanfaatkan teknologi efisiensi air untuk memastikan distribusi air menjadi lebih merata dan terkendali.

“Ke depan, tantangan pertanian tidak hanya soal pupuk atau benih, tapi bagaimana memastikan air tersedia. Karena itu, program irigasi harus terus dipercepat dan diperluas,” tegasnya.

Selain memperkuat infrastruktur, Saleh juga meminta pemerintah daerah meningkatkan kolaborasi dengan kelompok tani, penyuluh, serta perangkat desa agar program adaptasi iklim betul-betul berjalan efektif di tingkat akar rumput.

Dengan rangkaian upaya tersebut, Saleh optimistis Jawa Tengah tetap mampu menjadi salah satu lumbung pangan nasional meski menghadapi tantangan perubahan iklim yang semakin kompleks.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X