"Kebetulan mahasiswa Jawa Tengah ada komunitasnya yang kadang kumpul bareng. Kita merasa pulang ketika ada komunitas yang sama, terus bisa ngobrol soal daerah kita masing-masing, juga kita kadang pulang bareng, mudik bareng. Semoga lebih bisa dirangkul lagi komunitasnya atau mampir ke universitas-universitas yang banyak orang Jawa Tengah," kata mahasiswi UIN Jakarta tersebut.
Ketua Umum Paguyuban Jawa Tengah, Leles Sudarmanto Mangun Nagoro, juga menilai diaspora memiliki potensi kuat untuk turut membangun Jawa Tengah. Ia menilai komunikasi rutin dengan Gubernur akan mempercepat penyelarasan program dan kolaborasi strategis.
"Nongkrong atau ngobrol bareng Gubernur Jawa Tengah ini momen yang luar biasa untuk kepentingan memberikan informasi. Kalau bisa diaspora itu diajak ngobrol dengan tokoh-tokoh di daerah dan pengambil kebijakan," katanya.