KENDAL,AYOSEMARANG.COM – Kehidupan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan kerap diwarnai berbagai tantangan kompleks, mulai dari kasus penyalahgunaan narkotika hingga konflik internal antarwarga binaan.
Kondisi tersebut menuntut peran petugas magang Lapas yang tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga melakukan pembinaan secara intensif di tengah tekanan kerja yang tinggi.
Kurangnya internalisasi nilai-nilai kebangsaan di lingkungan Lapas Perempuan dinilai dapat memicu ketidakpatuhan dan meningkatkan potensi konflik, sehingga menyulitkan proses pembinaan.
Oleh karena itu, penguatan nilai kebangsaan menjadi kebutuhan mendesak dalam menciptakan kehidupan Lapas yang lebih tertib dan manusiawi.
Anggota MPR RI, Raja Faisal Manganju Sitorus, mengungkapkan bahwa program pembinaan berbasis nilai kebangsaan terbukti memberikan dampak signifikan. Hal tersebut disampaikannya saat sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Lapas Perempuan Bulu Semarang.
“Dari berbagai studi yang ada, program pembinaan berbasis nilai kebangsaan terbukti dapat menurunkan tingkat residivisme hingga 30 persen,” ujar Raja Faisal di hadapan pegawai magang.
Menurutnya, penerapan Empat Pilar Kebangsaan di Lapas Perempuan Semarang menjadi kunci keberhasilan pembinaan sekaligus penguatan integritas warga binaan.
Nilai-nilai tersebut mampu membantu narapidana perempuan membangun kembali disiplin dan jati diri positif selama menjalani masa pidana.
Baca Juga: Penguatan Empat Pilar Dinilai Kunci Ciptakan Lapas Aman dan Kondusif
“Penguatan Empat Pilar tidak hanya membentuk karakter narapidana, tetapi juga meringankan tugas petugas Lapas karena mampu mengurangi insiden konflik serta beban kerja secara signifikan,” imbuhnya usai memberikan sosialisasi di Lapas Perempuan Bulu Semarang 15 Desember 2025.
Raja Faisal menambahkan, lingkungan Lapas yang berlandaskan nilai kebangsaan akan lebih aman dan kondusif, sehingga mendukung proses rehabilitasi dan pembelajaran.
Hal ini menjadi faktor penting dalam menyiapkan warga binaan perempuan agar mampu kembali ke masyarakat sebagai individu yang produktif dan bertanggung jawab.
Ia menekankan pentingnya peningkatan pemahaman dan implementasi Empat Pilar Kebangsaan di setiap aspek kehidupan Lapas Perempuan Semarang. Dengan menjadikan nilai kebangsaan sebagai kekuatan bersama, perubahan positif diyakini dapat terwujud secara berkelanjutan.
“Bersama kita ciptakan masa depan yang lebih baik bagi seluruh warga binaan dan masyarakat,” pungkasnya.