AYOSEMARANG.COM - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto memberikan tanggapan terkait langkah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam menghadapi pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Diketahui, PDIP menginginkan dari Koalisi Besar nanti kursi calon presiden atau capresnya diisi oleh kadernya.
Menurut Yandri, syarat tersebut wajar mengingat PDIP adalah partai terbesar dan pemenang Pemilu 2019.
Baca Juga: Partai Perindo Gelar Polling Terbuka untuk Capres-Cawapres di Pilpres 2024, Ada 16 Nama yang Muncul
Bahkan PDIP bisa mengusung sendiri capres dan calon wakil presiden atau cawapresnya.
"Bahwa PDIP mengajukan calon presiden sangat wajar karena dia kan partai terbesar dan bisa mengusung sendiri malah. Jadi itu sesuatu yang wajar-wajar saja," kata Yandri sebagaimana dikutip Suara.com.
Meski wajar, Yandri menekankam tentu semua itu perlu didiskusikan bersama melalui musyawarah. Termasuk mengenai penentuan capres di koalisi besar.
Menurutnya, PDIP tetap perlu melakukan musyawarah bersama dengan partai lain, apakah calon yang mereka ajukan nantinya diterima atau tidak.
Baca Juga: FX Rudy 'Diamuk' Hasto Gegara Diduga Sebut Ganjar Capres PDIP
"Nggak apa-apa PDIP begitu. Tapi nanti kalaupun PDIP mau gabung masuk di koalisi kebangsaan ya tentu kan akan ada musyawarah, apakah calon dari PDIP itu menjadi kesepakatan kan perlu dimusyawarahkan dulu," kata Yandri.
Karena itu, Yandri mengingatkan PDIP sekalipun mematok syarat kursi capres tetapi PDIP tidak bisa memaksakan kehendaknya dalam berkoalisi.
"Tapi kan nggak bisa ngotot kalau misalkan nanti musyawarah nggak disepakati, ya itu artinya perlu ada kesepahaman bersama. Tapi PDIP kan bisa ngusung sendiri. Itu hebatnya PDIP kan," ujar Yandri.
"Jadi kalaupun misalkan di sini nggak diterima nanti, ya dia kan bisa ngusung sendiri. Ya kan. Dan bisa cari wakil presiden sendiri kan," sambungnya.
Baca Juga: Eletabilitas Ganjar Pranowo dan PDIP Turun, Gegara Tolak Timnas Israel?
