AYOSEMARANG.COM -- Bagi beberapa orang, penulisan yang benar menjadi keresahan tersendiri, tak terkecuali mengenai suatu kata atau istilah yang mengacu pada KBBI seperti Idul Fitri atau Lebaran 2023.
Mengingat Lebaran 2023 semakin dekat, banyak orang ingin menulis dengan kaidah KBBI yang benar, namun beberapa istilah seperti Idul Fitri menjadi kebingungan tentang penulisan yang benar dipisah atau disambung.
Berikut adalah makna dari Lebaran 2023 ataupun penulisan yang benar tentang istilah Idul Fitri apakah disambung atau dipisah jika menurut KBBI.
Makna istilah lebaran 2023 dan asal muasal kata
Sebelum membicarakan cara menuliskan Idul Fitri, pertama-tama kita perlu memahami makna hari raya tersebut menurut bahasa Indonesia.
Istilah Idul Fitri sendiri termasuk dalam istilah serapan, yang artinya berasal dari bahasa asing dan bukan bahasa Indonesia.
Idul Fitri sendiri berasal dari bahasa Arab, yakni dari kata ‘Īd al-Fiṭr.
Penulisan dalam bahasa Arab memiliki tata letak huruf tertentu.
Yaitu apostrof ke kanan (‘) untuk huruf ع, huruf I dengan garis di atas (Ī) menunjukkan I panjang, dan huruf t dengan titik di bawah (ṭ) mewakili huruf ط.
Penulis sendiri mengikuti Pedoman Transliterasi Arab-Latin hasil SKB 2 Menteri No. 158 Tahun 1987 dan No. 0543b/U/1987.
Di dalamnya menyarankan penulisan Idulfitri agar digabung tanpa spasi karena dasarnya berasal dari terjemahan istilah asing.
Namun penulisan yang benar seharusnya mengikuti aturan penulisan kata baku dalam bahasa Indonesia.
Menurut KBBI bagaimana?
KBBI adalah salah satu sumber referensi yang dapat digunakan untuk mengetahui definisi kata atau istilah sekaligus penulisan yang baku.
