Permohonan Maaf Melalui Tradisi Sungkeman Hari Raya Idul Fitri dalam Bahasa Jawa yang Mengandung Makna Mendala

photo author
- Senin, 24 April 2023 | 17:21 WIB
Makna tersembunyi dari sungkeman memakai bahasa Jawa  (Freepik )
Makna tersembunyi dari sungkeman memakai bahasa Jawa (Freepik )

AYOSEMARANG.COM -- Ada satu tradisi di hari raya Idul fitri masyarakat Jawa yang masih terjaga kelestariannya hingga kini.

Tradisi tersebut dinamakan sungkeman yaitu satu tradisi permohonan maaf kepada orang tua atau yang dituakan.

Dengan prosesi duduk bersimpuh atau berjongkok di depan orang yang akan disungkemi untuk memohon maaf dan doa.

Prosesi sungkeman ini biasanya digelar di internal keluarga seusai sholat Idul Fitri.

Baca Juga: Harga Honda Amaze 2023 Semua Varian Mulai dari 93 Jutaan

Adapun penyelenggaraan tradisi ini bertempat di rumah induk atau keprabon dalam bahasa Jawa.

Dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh masing-masing keluarga yang biasanya mengacu pada tradisi kaum ningrat.

Sering terjadi dalam sungkeman hingga berurai air mata atau menangis karena penghayatan maknanya.

Hal tersebut bukan tanpa alasan karena ucapan yang disampaikan saat sungkem tersebut memiliki makna yang dalam.

Baca Juga: Simulasi Kredit Suzuki Celerio 2023, Cicilan Super Rendah, Buruh Pabrik Bisa Nyicil!

Bukan sekedar ucapan simbolis tetapi juga memohon ampunan serta pemanjatan doa.

Berikut kumpulan ucapan untuk umat Islam saat melakukan tradisi sungkeman di Hari Raya Idul Fitri dalam bahasa Jawa beserta artinya.

1. Mulai dari yang paling sederhana hingga tingkat tinggi :

Hangaturaken sugeng riyadi lan nyuwun pangapunten saking sedoyo kelepatanipun lan klenta klentinipun kawulo.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kemenimipas Teken MoU dengan Delapan Lembaga Negara

Rabu, 19 November 2025 | 21:03 WIB
X