AYOSEMARANG.COM -- Sampai saat ini istilah 'petugas partai' yang sering diucapkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri masih ramai dibicarakan publik.
Diketahui, Megawati menyebut Ganjar Pranowo sebagai petugas partai saat mengumumkannya menjadi calon presiden (capres) beberapa waktu lalu.
Namun istirah tersebut disebut merugikan citra Ganjar sebagai capres yang diusung partai banteng mocong putih itu.
Baca Juga: Beredar Foto Hoax Ganjar Pranowo Peluk Miyabi, Netizen: Fitnah Sudah Bertebaran
Hal itu disampaikan relawan Ganjar Pranowo yang tergabung dalam Kongres Rakyat Nasional (KORNAS).
Presidium KORNAS, Sutrisno Panagaribuan mengatakan jika penggunakan istilah tersebut merupakan hal wajar.
DMenurutnya istilah petugas partai juga dipakai partai politik di dunia saat mencalonkan kadernya di pemerintahan.
“Semua parpol di seluruh dunia ini, termasuk di Indonesia pasti menjadikan kader yang ditugaskan di legislatif dan eksekutif sebagai petugas partai. Tentunya bukan hanya PDIP, bahkan partai yang tidak ikut Pemilu juga demikian,” kata Sutrisno melalui keterangan resminya, dikutip dari Suara.com, Rabu 3 Mei 2023.
Baca Juga: Lirik Lagu Nemen by Gildcoustic yang Viral di TikTok: Pas Aku Dolan Jebul Ketemu Kowe Ning Dalan
Namun, dirinya tak menampik jika istilah petugas partai sering diangap memiliki arti negatif di masyarakat.
“Namun penggunaan istilah petugas partai itu di ruang publik disambut negatif (oleh masyarakat), karena parpol kehilangan kepercayaan publik,” sambungnya.
Maka dari itu, pihaknya memberi saran kepada PDIP untuk tidak lagi memakai istilah petugas partai.
Namun jika masih tetap menggunakannya hanya di lingkup internal partai saja.
