3. Korea Utara
Korea Utara juga dilaporkan terlibat dalam serangan siber yang mencakup pencurian data, serangan DDoS, dan operasi siber lainnya.
Kelompok peretas yang dikaitkan dengan negara ini dilaporkan terlibat dalam serangan terhadap organisasi dan negara lain.
4. Amerika Serikat
Meskipun Amerika Serikat merupakan negara maju dengan infrastruktur keamanan siber yang kuat, terdapat juga kelompok peretas di negara ini yang terlibat dalam serangan siber.
Aktivitas peretasan dapat berasal dari aktor individu atau kelompok dengan berbagai motivasi.
5. Iran
Iran juga telah dilaporkan terlibat dalam serangan siber, terutama dalam konteks konflik geopolitik.
Negara ini diketahui memiliki kelompok peretas yang beroperasi secara efektif dan terlibat dalam serangan siber yang melibatkan pencurian data dan upaya pengacauan.
Penting untuk dicatat bahwa kegiatan peretasan dapat dilakukan dari berbagai negara di seluruh dunia, dan individu atau kelompok peretas mungkin menggunakan teknik penyembunyian asal dan infrastruktur yang rumit untuk menyembunyikan jejak mereka.
Oleh karena itu, sulit untuk membuat pernyataan definitif tentang negara-negara mana yang merupakan penghasil hacker terbanyak. (*)