BATANG, AYOSEMARANG.COM - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) membuka vaksin rabies dan steril gratis bagi hewan peliharaan di Kabupaten Batang.
Kegiatan itu berlangsung selama satu hari di Jalan Veteran Batang yang bebarengan dengan gerakan pangan murah, Senin 26 Juni 2023.
Peserta sebelumnya mendaftarkan hewan peliharaan melalui link yang telah disediakan. Kegiatan ini juga bekerjasama dengan yayasan Lets Adop Indonesia. Mereka melakukan sterilisasi pada kucing-kucing yang telah didaftarkan.
Baca Juga: Gelar Gerakan Pangan Murah di Kantor Kecamatan Bandar, Satu Jam Ludes Terjual
Kemudian, komunitas pecinta kucing serta Dinas kelautan Perikanan dan Peternakan Kabupaten Batang juga digandeng untuk mensukseskan acara.
"Kuota vaksin yang kami sediakan sekitar 200 ekor vaksin rabies. Lalu tadi ada yang daftar sterilisasi sekitar 31," kata Dokter Hewan Bidang Veteriner, Disnakkeswan Jateng drh. Yoyon Sunaryono.
Kegiatan itu kata dia, untuk menekan kasus rabies dan ledakan perkembang biakan yang saat ini kasusnya cukup lumayan banyak.
Yoyon menyatakan antusias warga Batang cukup tinggi. Hal itu tampak dari pendaftar vaksinasi yang lebih dari 100 pada pagi hari.
Baca Juga: 27 Juni Memperingati Hari Apa? Ada Hari UMKM Internasional, Begini Sejarahnya
"Kuota vaksinasi rabies di Jawa Tengah termasuk sedikit. Sebab, provinsi Jawa Tengah masuk dalam wilayah yang bebas rabies," jelasnya.
Ia mengatakan masyarakat tetap harus waspada karena sejumlah wilayah tetangga terdapat kasus rabies. Kemudian, dengan vaksinasi, pada pemilik hewan juga lebih tenang.
Carlina Fajar, Head of Operations Lets Adop Indonesia menjelaskan jika kebiri hewan biasanya butuh viaya Rp700 ribu hingga Rp1,5 juta. Sementara hewan yang bisa disterilisasi minimal berusia 6 bulan. Steril ini tujuannya untuk mencegah over populasi kucing liar.
"Sekitar 4 bulan sekali kucing kawin dan beranak sekitar tiga ekor. Kucing kita kebiri supaya tidak berkembang biak. Dengan sterilisasi kucing akan lebih sehat juga," tandasnya.
Baca Juga: Sederet Mitos Gunung Lawu, Tempat Mahasiswi UNDIP Meninggal Dunia