DEMAK, AYOSEMARANG.COM -- Bangunan tua Masjid Jami’ Baitul Mukminin Desa Grogol, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak memiliki mustaka bengkok, konon sebagai petunuk arah musibah.
Masyarakat setempat mempercayai, bahwa mustaka Masjid Jami' Baitul Mukmin bisa berpindah arah dan menunjukan arah akan datangnya musibah sesuai bengkok mustaka.
“Kepercayaan orang sana, apabila mustaka mengarah pada salah satu tujuan, berarti di sana itu ada musibah atau bencana, wallahualam,” terang Kepala Museum Glagah Wangi Demak, Ahmad Widodo.
Baca Juga: Ambil Sumpah Janji 20 Pejabat Pemkab, Bupati Demak: Jangan Malas, Jangan Suka Mengeluh!
Menurutnya, Masjid di Desa Grogol memiliki ukuran mini dengan ukuran 2,5 meter persegi. Namun tetap diyakini masjid.
“Kalau kecil itu kan bukan masjid, tapi jelas itu masjid. Karena ada prasastinya. Prasastinya menyebut Masjid Grogol," ujarnya.
Untuk diketahui, Mustaka Masjid Wali Desa Grogol (bangunan lama) kini dipindahkan ke bangunan masjid yang baru yakni Masjid Jami’ Baitul Mukminin. Letaknya tak jauh dari bekas bangunan masjid lama.
Baca Juga: Bupati Demak Tetapkan Situs Dudukan yang Dibangun sejak Mataram Kuno sebagai Cagar Budaya
Dari cerita yang beredar masjid di Desa Grogol berdiri sewaktu rombongan Sunan Kalijaga mencari kayu untuk bangunan Masjid Agung Demak. Kemudain mereka mencari semacam pesanggrahan untuk tempat sholat.
Kata Widodo, masjid di Desa Grogol berukuran minimalis yang diperkirakan hanya bisa menampung sembilan orang pada bagian dalamnya, apabila dianalis kurang lebih dua meter persegi.
“Itu bisa dipakai hanya sembilan orang. Maka karena hanya dipake salat sembilan orang disebut masjid wali sembilan, atau masjid wali,” kata Widodo. (Zaidi)