SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -- Setelah perayaan Idul Adha, umat Muslim di seluruh dunia menghadapi Hari Tasyrik.
Hari Tasyrik adalah periode tiga hari berturut-turut yang dimulai setelah Idul Adha, yaitu pada tanggal 11 hingga 13 Zulhijah dalam kalender Hijriyah.
Selama Hari Tasyrik, ada beberapa larangan yang diberlakukan dalam rangka meningkatkan kesadaran dan kepatuhan umat Muslim terhadap ajaran agama Islam.
Larangan-larangan yang diberlakukan selama Hari Tasyrik didasarkan pada sunnah yang diajarkan Nabi Muhammad SAW.
Larangan ini bertujuan untuk memelihara keberkahan dan kesucian waktu yang terkait dengan perayaan Idul Adha, serta menjaga kemurnian ibadah kurban yang telah dilakukan.
Salah satu larangan yang penting selama Hari Tasyrik adalah larangan berpuasa. Meskipun puasa dihormati dan sangat dianjurkan dalam agama Islam, namun pada Hari Tasyrik ini, umat Muslim dilarang untuk berpuasa.
Hal ini didasarkan pada hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, di mana Nabi Muhammad SAW melarang umat Muslim berpuasa pada Hari Tasyrik.
Baca Juga: Warga Perum Panjang Indah Pekalongan Memeriahkan Idul Adha dengan Kebersamaan dan Aksi Sosial
Larangan ini diberlakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap perayaan Idul Adha dan memberikan kesempatan bagi umat Muslim untuk menikmati makanan dan minuman setelah ibadah korban.
Selain itu, umat Muslim juga dilarang untuk menjalankan ibadah tambahan berupa kurban atau penyembelihan hewan selama Hari Tasyrik.
Ibadah kurban harus dilakukan pada hari Idul Adha itu sendiri atau pada hari-hari sebelumnya, dan tidak diperbolehkan dilakukan pada Hari Tasyrik.
Hal ini sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW yang melarang menjalankan ibadah korban setelah matahari terbenam pada hari terakhir Idul Adha.
Baca Juga: KEREN! Pemuda Non Muslim di Batang Turun ke Jalan Bantu Kelancaran Umat Muslim Sholat Idul Adha
