Plt Disdikbud Batang: SD Kranggan di Batang Tak Dapat Siswa Baru, SD Sijono Hanya Tiga Siswa Baru

photo author
- Kamis, 20 Juli 2023 | 16:35 WIB
Meskipuk tak ada peserta didik, seorang guru SD Kranggan 01 merawat papan tulis. Foto: Muslihun kontributor Batang.
Meskipuk tak ada peserta didik, seorang guru SD Kranggan 01 merawat papan tulis. Foto: Muslihun kontributor Batang.

BATANG, AYOSEMARANG.COM - Tahun ajaran barau 2023, sejumlah sekolah dasar (SD) negeri di Kabupaten Batang, Jawa Tengah mengalami kekurangan murid.

Dari 452 SD yang ada, 254 di antaranya tidak memenuhi rombongan belajar (rombel) atau di bawah 30 anak per kelasnya.

Salah satu SD yang mengalami kekurangan murid tersebut adalah SD Negeri Sijono di Kecamatan Warungasem.

Tahun ajaran baru 2023 sekolah yang sudah berdiri sejak 1983 ini hanya menerima peserta didik baru sebanyak tiga anak.

Baca Juga: Renovasi Rumah di Bulan Suro, Boleh atau Dilarang? WASPADA, Bisa Bawa Kesialan Pemilik Rumah dan Keluarga

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Batang Bambang Suryantoro mengatakan, tren sekolah tidak memenuhi rombel dimulai 2010 namun yang signifikan sejak 2016 hingga sekarang.

"Tahun ini ada dua sekolah yang mengalami rombel di bawah standar yakni SD Negeri Sijono jumlah peserta didik baru ada tiga anak dan SD Negeri Kranggan di Kecamatan Tersono tidak ada satupun peserta didik yang mendaftar,"kata Bambang saat ditemui di kantornya, Kamis 20 Juli 2023.

"Kita tidak ada istilah kekurangan, mungkin di bawah rombel. Rombel kita harusnya 30 anak, setahu saya ada yang enam, lima, dua bahkan tahun kemarin ada yang satu itu saja mas. Tahun ini kita ada kekurangan dua SD. Nah kekurangan yang tidak memenuhi target itu SD Kranggan, satunya Tersono, satunya Sijono. Maaf dua, Sijono dan SD Kranggan,".ungkapnya.

Ia menyebutkan ada beberapa faktor yang melatarbelakangi semakin menurunnya jumlah anak usia sekolah di daerah itu. Diantaranya meningkatnya pasangan muda merantau ke luar daerah, keberhasilan program KB dan persaingan antar sekolah.

"Upaya kita, selain melakukan penggabungan dua sekolah di area yang sama, disdikbud juga memprogamkan peningkatan mutu dan mendekatkan sekolah ke kawasan pemukiman,"ungkapnya.

Namun lanjut Bambang, bagi sekolah yang menjadi satu-satunya di sebuah desa tetap dipertahankan bahkan ditingkatkan mutunya agar lebih bisa bersaing.

Baca Juga: Arti PR Trainee Adalah Apa? Viral Gegara Dibahas dalam Podcast Keisya Levronka dan Marlo

Sementara itu, Nurul Imah, orang tua murid menyatakan alasan menyekolahkan anaknya di SD Sijono karena dekat dengan rumah, meskipun anaknya hanya ada dua teman kelasnya.

"Alasannya dekat, iya ke sini. Kan di rumah banyak temannnya, kan sekolah sore juga banyak,"tukasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Vedyana Ardyansah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X