Sehingga bisa dikatakan bahwa gendewo itu busur atau panahnya, sedangkan sabdo adalah mata panahnya.
Maka dari itu, dengan yoni yang dimiliki oleh perkutut gendewo sabdo, diharapkan orang yang memeliharanya bisa menjaga ucapannya. Sehingga jangan sampai ucapan yang disampaikan bisa menyakiti hati orang lain.
Itulah ciri dan juga pamor yang dimiliki oleh perkutut katuranggan gendewo sabdo.
Meski begitu, sebenarnya pamor atau yoni dari setiap burung perkutut katuranggan kembali lagi kepada kepercayaan masing-masing.
Hingga saat ini ada yang masih percaya, serta ada juga yang sudah meninggalkan kepercayaan tersebut.