umum

Ada Apa dengan 30 September 2023 dan Kenapa Tidak Boleh Membuka Pintu? Ternyata Kenang Tragedi Ini

Minggu, 10 September 2023 | 07:38 WIB
Ilustrasi - alasan pada malam 30 September tidak boleh membuka pintu. (Unsplash: Jan Tinneberg)

Pertanyaan tentang siapa yang akan menggantikannya menjadi polemik tersendiri.

Ketegangan semakin memuncak ketika pada Agustus 1965, Presiden Soekarno pingsan setelah berpidato.

Banyak yang percaya bahwa masa hidupnya tidak akan lama lagi, dan pertanyaan siapa penerusnya menjadi perdebatan.

 Baca Juga: 4 Kuliner Ayam Goreng Paling Nikmat di Semarang, Terkenal Enak Lembut, Cocok untuk Makan Siang

Persaingan antara PKI dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) semakin memanas.

Pada tanggal 30 September 1965, Pemberontakan G30S PKI dimulai.

Gerakan ini dipimpin oleh Letkol Untung dan melibatkan penculikan dan pembunuhan terhadap beberapa petinggi TNI.

Jenazah korban dimasukkan ke dalam lubang sumur tua di kawasan Pondok Gede yang dikenal sebagai ‘Lubang Buaya’.

 Baca Juga: Apa Itu Arti Topita dan Botita yang Viral di TikTok? Ternyata dalam Bahasa Gaul Kaum Pelangi, Artinya Ini

Pemberontakan juga terjadi menyebar ke beberapa wilayah lain, termasuk Jawa dan Yogyakarta.

Namun, penumpasan terhadap pemberontakan ini segera dimulai.

Pasukan yang dipimpin oleh Mayjen Soeharto berhasil menguasai Radio Republik Indonesia (RRI) dan Telekomunikasi pada tanggal 1 Oktober 1965.

Di RRI disiarkan bahwa Presiden Soekarno dan Jenderal A.H. Nasution masih dalam keadaan selamat.

 Baca Juga: Kampung Miliarder di Garut Jawa Barat, Desanya Megah dan Mewah, Begini Faktanya

Pada tanggal 2 Oktober 1965, operasi penumpasan pemberontakan berlanjut ke kawasan Halim Perdanakusuma.

Halaman:

Tags

Terkini

Kemenimipas Teken MoU dengan Delapan Lembaga Negara

Rabu, 19 November 2025 | 21:03 WIB