Di tempat itu, pasukan G30S mengundurkan diri dari kawasan Monas.
Berkat petunjuk dari Polisi Sukitman yang berhasil lolos dari penculikan PKI, pasukan pemerintah menemukan lokasi jenazah para perwira TNI di Lubang Buaya.
Pada tanggal 4 Oktober 1965, jenazah petinggi TNI dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.
Setelah peristiwa ini, operasi penangkapan terus berlanjut, dengan banyak pihak yang dianggap atas tragedi ini.
Rakyat Indonesia menuntut agar PKI dibubarkan, dan Presiden Soekarno mengeluarkan Surat Perintah 11 Maret 1966 (Supersemar).
Sementara Soeharto mengeluarkan larangan terhadap PKI dan organisasi-organisasi di bawahnya.
Kenapa Tidak Boleh Membuka Pintu?
Pada setiap peringatan Hari Pemberontakan G30S/PKI, terdapat sebuah tradisi yang dilakukan di seluruh Indonesia.
Tradisi ini adalah larangan membuka pintu rumah pada malam tanggal 30 September.
Kenapa masyarakat Indonesia melakukan tradisi ini?
Tradisi ini dari kepercayaan bahwa malam 30 September, roh korban pemberontakan G30S/PKI kembali menghantui.
Oleh karena itu, untuk melindungi diri dari gangguan, masyarakat mematuhi tradisi tidak membuka pintu rumah pada malam itu.
Meskipun banyak yang menganggap tradisi ini sebagai mitos atau kepercayaan yang ketinggalan zaman.
Tetapi bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, hal ini masih dijunjung tinggi sebagai penghormatan terhadap para korban.
Selain itu, sebagai tanda penghargaan terhadap peristiwa bersejarah yang tidak boleh dilupakan.(*)