Berlanjut pada masa Kesultanan Demak Bintoro tahun 1518 masehi wayang beber dikembangkan dan dimodifikasi kembali dengan ilustrasi manusia dan hewan.
Baca Juga: Jamu Perkutut Biar Cepat Gacor dan Tips Pemberiannya, Jangan Sampai Salah Kadar
Dan kemudian oleh Wali Songo dikembangkan lagi menjadi wayang purwa yang terbuat dari kulit.
Sampai akhirnya disebut dengan wayang kulit seperti yang ada saat ini.
Wali Songo mengambil langkah seperti itu dikarenakan dalam ajaran Islam diharamkan segala bentuk gambar makhluk hidup atau menyerupai manusia dan hewan.