AYOSEMARANG.COM -- Mulai tahun 2015 setiap tanggal 22 Oktober di Indonesia diperingati sebagai Hari Santri Nasional.
Ketetapan ini dituangkan dalam Keputusan presiden RI Nomor 22 Tahun 2015 yang kala itu ditanda tangani oleh Presiden Joko Widodo.
Sedikit orang yang mengetahui bagaimana permulaan sehingga Hari Santri ini ditetapkan dan dirayakan setiap tahunnya.
Baca Juga: 9 Twibbon Hari Santri Nasional 2023 untuk Facebok hingga IG, Pilih Desain Favorit Gratis
Santri merupakan istilah bagi pelajar yang menuntut ilmu di pondok pesantren dan belajar ilmu agama Islam kepada para ulama.
Dalam catatan sejarah bangsa Indonesia peran santri sangat besar turut serta berjuang merebut dan mempertahankan kemerdekaan negeri tercinta ini dengan cara mereka.
Para santri juga berperan aktif merapatkan barisannya dengan seluruh komponen bangsa untuk melawan penjajahan, dengan menyusun kekuatan di wilayah-wilayah pedalaman.
Selain ikut berjuang peran santri pada masa revolusi fisik yakni mengajarkan pengertian tentang arti sebuah kemerdekaan bagi bangsa kita.
Baca Juga: HSN 2023, Ratusan Santri di Kendal Berlaga di Kejuaraan Pencak Silat
Pada puncaknya perjuangan santri bagi kemerdekaan bangsa ini adalah ketika KH Hasyim Asy'ari menyerukan resolusi jihad pada tanggal 22 Oktober 1945.
KH Hasyim Asy'ari merupakan pendiri Nahdlatul Ulama satu organisasi Islam yang sangat kharismatik kala itu, sekaligus pemimpin dan pendiri Pondok Pesantren Tebu Ireng - Jombang - Jawa Timur.
Kala itu pesantren merupakan representasi warga pribumi yang memiliki andil sangat besar dalam membawa Indonesia pada alam kemerdekaan yang saat ini kita rasakan.
Sejak Jepang dikalahkan oleh sekutu pada perang Asia Timur Raya Sekutu dan juga Belanda ada didalamnya berusaha kembali menguasai Indonesia melalui agresi militernya.
Baca Juga: TOP 5 Ponpes Terbaik di Indonesia, Semuanya Ada di Jawa Timur? Para Calon Santri Harus Tahu Ini