PEKALONGAN, AYOSEMARANG.COM -- Hujan deras yang tidak henti mengguyur Kabupaten Pekalongan selama beberapa hari ini telah memicu terjadi banjir bandang yang memilukan.
Banjir bandang yang terjadi di Desa Wangandowo, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan telah merenggut dua nyawa, seorang ibu dan anaknya terseret oleh arus yang ganas.
Korban banjir bandang yang berduka adalah Warsila (38) dan putrinya Sifa (10), yang ditemukan tak bernyawa setelah tim SAR Gabungan melakukan pencarian intensif.
Baca Juga: Pohon Jati Ambruk Akibat Hujan Angin, Pantura Batang Macet hingga 1 Km
“Kami menemukan Warsila terlebih dahulu, dan tidak lama kemudian, Sifa ditemukan hanya berjarak 10 meter,” ungkap Nindhomudin, relawan SAR Bumi Santri, dalam kesedihannya, Rabu 13 Maret 2024 malam.
Budi Rahardjo, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pekalongan, menginformasikan bahwa kedua jenazah telah dibawa ke RSUD Kajen.
“Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 19.00 WIB, dipicu oleh intensitas hujan yang tinggi,” jelasnya.
Dampak banjir bandang ini juga terasa pada kerusakan infrastruktur yang signifikan, termasuk 20 rumah rusak berat, 50 rusak ringan, 2 rumah hanyut, 1 jembatan rusak, 1 bangunan TK rusak, dan 2 mushola rusak.
Baca Juga: Harga Daging di Batang Stabil saat Ramadhan 2024, Sekilo Dibanderol Segini
Untuk mengatasi dampak banjir ini, BPBD telah mendirikan posko pengungsian.
“Kami telah menyiapkan tempat pengungsian di rumah sekdes dan balai desa, dengan 46 pengungsi di Rumah Sekdes Wangandowo, mayoritas adalah ibu dan anak-anak,” tambah Budi Rahardjo.
Di tengah duka yang mendalam, Budi Rahardjo menghimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan banjir susulan, mengingat intensitas hujan yang masih tinggi.
Warga diimbau untuk mengikuti arahan dari pihak berwenang dan siap sedia jika evakuasi diperlukan.