KENDAL,AYOSEMARANG.COM - - Peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Kendal meningkat tajam. Sejak Januari hingga awal Mei tercatat ada 341 kasus DBD dengan jumlah kematian mencapai 17 orang.
Musim pancaroba atau pergantian cuaca ini menjadi pemicu naiknya angka DBD di Kendal. Masyarakat diminta lebih waspada jika keluarganya mengalami demam dan panas tinggi lebih dari dua hari.
Secepatnya diperiksa ke dokter untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Di Rumah Sakit Islam (RSI) Muhammadiyah Kendal sendiri sampai kehabisan kamar tidur, karena pasien DBD meningkat. Sementara pasien harus menempati rumah sementara sebelum mendapatkan ruangan.
Catatan yang ada di bulan April hingga awal Mei, pasien yang masuk di RSI Muhammadiyah Kendal dengan positif DBD sebanyak 21 pasien.
Baca Juga: Kasus DBD Jadi Sorotan Nasional, DPRD Kendal akan Evaluasi Kinerja Dinkes
Sedangkan korban meninggal dunia tidak ada, pasien kebanyakan anak anak, namun tidak jarang orang dewasa juga ada.
Salah satu orang tua pasien DBD, Muhamad Kholid Anhar mengatakan anaknya mengalami panas dan demam selama dua hari.
“Panasnya dua hari tidak turun, setelah diperiksakan ternyata positif DBD dan harus dirawat,” katanya ditemui Senin 6 Mei 2024.
Dokter RSI Muhammadiyah Weleri Kendal, Rizka Ulfayani Arifah mengatakan, sampai saat ini pasien DBD yang dirawat berjumlah 21 pasien. “Rata rata anak namun orang dewasa juga ada kok,” tuturnya.
Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal, angka penderita DBD cukup tinggi. Sampai hari ini ada 341 kasus demam berdarah 17 diantaranya meninggal dunia.
Baca Juga: Kasus Meningkat, Rumah Sakit di Kendal Dilarang Tolak Pasien DBD
“Karena saat ini musim pancaroba kebanyakan yang meninggal dunia di wilayah Boja dan Sukorejo,“ terang Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit DKK Kendal, Bambang Setiyawan.
Bambang mengimbau pada masyarakat , jika anaknya atau keluarganya mengalami demam selama dua hari sebaiknya langsung di bawa ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat.