Kasus Meningkat, Rumah Sakit di Kendal Dilarang Tolak Pasien DBD

photo author
- Selasa, 12 Maret 2024 | 14:07 WIB
Suasana ruang perawatan di RSUD Soewondo Kendal.  (Edi Prayitno/kontributor Kendal)
Suasana ruang perawatan di RSUD Soewondo Kendal. (Edi Prayitno/kontributor Kendal)

KENDAL, AYOSEMARANG.COM -- Kasus Deman Berdarah Dengue (DBD) di Kendal selama 2024 mencapai 130 kasus dengan jumlah yang meninggal dunia mencapai 14 orang.

Kasus kematian akibat DBD didominasi usia remaja dan anak-anak sehingga perlu penanganan khusus. Tingginya penderita DBD ini mengakibatkan sejumlah rumah sakit dan klinik di Kendal penuh dengan pasien DBD.

Sekretaris Daerah Kendal Sugiono meminta penanganan DBD ini menjadi perhatian semua pihak. “Angkanya sudah tinggi dan jumlah pasien di rumah sakit di Kendal juga membludak, namun saya meminta rumah sakit di Kendal tidak boleh menolak pasien penderita DBD,” katanya Selasa 12 Maret 2024.

Untuk tetap menangani pasien DBD rumah sakit diminta menambah ruangan perawatan atau kamar tidur tambahan buat menangani pasien DBD ini. Pemerintah Kabupaten Kendal sudah berkordinasi dengan rumah sakit di Kendal untuk tetap menerima pasien DBD dengan menambah tempat tidur pasien.

Baca Juga: Masjid Kauman Semarang Hidupkan Kembali Tradisi Nyumet Dung, Penyalaan Bom Udara Penanda Berbuka

“Puskesmas juga diminta untuk mensosialisasikan DBD ke masyarakat luas agar tahu bahwa angkanya sudah tinggi sehingga ada kewaspadaan dan antisipasinya. Sosalisasi tentang bagaimana gejala awal dan penanganan darurat kepada mereka yang terkena DBD,” imbuh Sekda.

Selain penanganan pasien yang sudah terkena DBD, Sekda juga meminta kepada semua pihak untuk melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk. Baik dilingkungan sekolah, perkantoran atau pemukiman warga yang diindikasikan menjadi tempat nyamuk aedes aegypti bertelur.

“Gerakan PSN ini bisa dilaksanakan di seluruh instansi dan camat untuk melakukan monitoring pelaksanaan PSN ini,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kendal dr Abidin menerangkan bahwa kasus terbanyak DBD di Kendal ada di Kecamatan Boja.

Baca Juga: Inovatif, Mahasiswa KKN UPGRIS Kelompok 115 Realisasikan Taman Digital di Desa Jawisari Kendal

“Namun secara umum di semua kecamatan ditemukan kasus DBD. Yang sudah kita laksanakan adalah pelaksanaan fogging yang dilakukan di lingkungan yang sebelumnya kita lakukan penyelidikan epidemologi,” jelas Abidin.

Dari laporan yang ada sejumlah rumah sakit daerah dan swasta di Kendal sudah mulai menambah jumlah tempat tidurnya. Bahkan rumah sakit menambah ruangan mengantisipasi lonjakan pasien DBD yang dimungkinkan meningkat di musim pancaroba seperti sekarang ini.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X