SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Masjid Agung Semarang atau Masjid Kauman ternyata memiliki satu tradisi unik di bulan Ramadhan yakni membunyikan bom udara.
Bom udara itu dibunyikan sebagai tanda mengawali bulan Ramadhan dan berbuka puasa di kawasan Masjid Agung Semarang.
Ahmad Junaidi, Panitia Ramadhan di Masjid Agung Semarang 1445 H/2024M menyampaikan jika tradisi bom udara itu sudah dilakukan sejak puluhan tahun yang lalu.
"Kami biasa menyebutnya dengan Nyumet Dung dan kami ingin menghidupkannya kembali," ungkapnya saat dihubungi, Selasa 12 Maret 2024.
Lebih detail Junaidi menjelaskan, bom udara yang dimaksud itu seperti meriam. Namun dalam pelaksanaannya bukan meriam betulan.
Melainkan seperti bubuk mercon yang ditimbun di dalam tanah. Sehingga saat dibunyikan, suaranya bakal menggelegar sampai jauh.
"Sejenis meriam. Bunyi 2 kali di bawah yang kemudian terlontar ke atas dan bunyi ke-2. Nyulutnya ditaruh di pipa diameter 25 cm," jelasnya.
Namun pada tahun 1982, ada insiden nyumet dung itu meledak. Lantas Wali Kota Semarang yang saat itu dipimpin oleh Imam Soeparto melarang penyalaan itu.
Baca Juga: Inovatif, Mahasiswa KKN UPGRIS Kelompok 115 Realisasikan Taman Digital di Desa Jawisari Kendal
"Kemudian kami dibangunkan Tower Sirine. Tahun ini kita akan membunyikan lagi, bukan bom udara, tapi mercon kembang api," ungkapnya.
Penggantian dengan mercon itu sudah dilakukan saat hendak sholat tarawih pada Senin 11 Maret 2024 lalu usai Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu membunyikan sirine.
"Memang sudah dibunyikan mercon kembang api, sebagai pengganti bom udara. Selanjutnya, akan dibunyikan pas adzan Maghrib selama Ramadhan," tambahnya.
Baca Juga: Kecelakaan di Jalan Tol: Sopir Xpander yang Membawa Habib Haedar Alwi Asegaf Meninggal Dunia