BATANG, AYOSEMARANG.COM - Pelantikan pengurus baru Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Batang periode 2024-2029 menjadi momen bersejarah yang mendapatkan perhatian khusus dari berbagai kalangan, termasuk Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Batang, Ahmad Ridwan. Pelantikan ini bukan sekadar seremoni, namun juga menandai eratnya hubungan antara PDI Perjuangan dan NU, dua kekuatan besar yang memiliki pengaruh kuat di tengah masyarakat.
Dalam wawancara usai acara pelantikan, Ahmad Ridwan mengungkapkan kebanggaannya atas keterlibatan banyak kader PDI Perjuangan dalam kepengurusan PCNU yang baru.
"Saya merasa bangga melihat banyak kader PDI Perjuangan yang dipercaya mengemban amanah di NU. Ini menunjukkan bahwa hubungan antara PDI Perjuangan dan NU sudah terjalin dengan baik sejak lama," ujarnya penuh antusias pada Minggu, 11 Agustus 2024.
Ridwan menegaskan bahwa kehadiran kader partainya di PCNU bukan semata-mata atas dasar politik, melainkan sebagai bentuk pengabdian kepada umat dan masyarakat.
Baca Juga: Kepemimpinan yang Inspiratif Letkol Ahmad Alam Budiman Tampak di TMMD Reguler ke-121 Desa Pacet
"Keterlibatan kader kami di kepengurusan NU bukanlah langkah politik semata. Mereka merasa memiliki tanggung jawab moral untuk memuliakan umat, dan ini adalah bagian dari pengabdian mereka kepada masyarakat," jelasnya.
Menurut Ridwan, keterlibatan kader PDI Perjuangan di NU juga merupakan wujud sinergi yang kuat antara partai dan organisasi Islam terbesar di Indonesia.
"NU ada di mana-mana, dan mayoritas pemilih PDI Perjuangan terdiri dari warga Nahdlatul Ulama. Jadi, ini bukanlah hal yang mengejutkan, melainkan bukti nyata bahwa hubungan ini sudah terbangun dengan baik," tambahnya.
Lebih lanjut, Ridwan menekankan pentingnya kesatuan visi dan misi di antara para pengurus baru PCNU Kabupaten Batang. Ia berharap bahwa seluruh pengurus dapat bersatu dalam pikiran, hati, dan tindakan untuk memuliakan umat.
Baca Juga: NU Batang Tak Menolak Industrialisasi, tapi Tetap Utamakan Keselamatan Umat
"Ucapan dan tindakan harus linier untuk memuliakan umat. Bersama-sama, kita harus bekerja dengan satu visi yang jelas, yaitu kesejahteraan umat," ungkapnya dengan penuh harap.
Menjelang Pilkada 2024, Ridwan juga memberikan pandangannya mengenai peran strategis yang harus dimainkan oleh NU. Menurutnya, NU harus aktif dan proaktif dalam memilih dan mendukung calon pemimpin yang tepat.
"Idealnya, posisi NU harus aktif dalam Pilkada 2024. Untuk membangun daerah dan mencari pemimpin yang terbaik, NU harus berperan aktif menghantarkan sosok pemimpin yang sesuai dengan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan yang dipegang teguh oleh NU," paparnya dengan tegas.
Ridwan juga menambahkan bahwa NU seharusnya tidak hanya menjadi penonton dalam proses politik, tetapi juga menjadi aktor utama yang dapat mengarahkan dan menginspirasi para calon pemimpin.