Kiprahnya bahkan telah menembus pasar internasional hingga Vietnam. Di tanah air sendiri, karyanya telah tersebar dari Aceh hingga Papua, mencakup kota-kota besar seperti Jakarta, Semarang, dan Bali.
Harga yang ditawarkan pun beragam, mencerminkan kompleksitas setiap karya.
"Untuk yang standar, hanya sebagai hiasan, harganya lebih ringan sekitar ratusan ribu, sedangkan yang dilengkapi dengan sound engine, harganya bisa mencapai Rp 6 Juta dengan variasi full engine, untuk truk tronton yang dilengkapi dengan remote control bisa mencapai harga Rp 15 Juta," terangnya.
Baca Juga: Islamic Center Batang Butuh Tambahan Dana Rp30 Miliar, Ini Kebutuhan yang Diperlukan
Sejak memulai perjalanannya di 2016, Yusron telah menciptakan ribuan miniatur dengan detail yang memukau.
"Alhamdulillah, sejak 2016 sampai sekarang mungkin sudah ribuan, pengerjaanpun saya kerjakan dengan sedetail mungkin, dan cukup mengejar deadline jadi setiap selesai langsung saya kirim ke pemesan," tutupnya dengan bangga.
Kisah Yusron membuktikan bahwa dengan ketekunan dan passion, hobi bisa bertransformasi menjadi profesi yang menghasilkan.
Dari sekadar penggemar mainan, kini ia telah menjelma menjadi seniman miniatur yang karyanya diakui hingga mancanegara.