regional

Terancam Abrasi, Ini yang Dilakukan PT KITB untuk Selamatkan Pantai Batang

Kamis, 5 Desember 2024 | 16:37 WIB
M. Fahrurrozi, Direktur Kelembagaan dan Humas PT KITB, Pj Sekda Batang, Ari Yudianto, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jateng, Fendiawan dan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Jawa Tengah, Bayu Andy Prasetya. (Muslihun)

BATANG, AYOSEMARANG.COM - Pantai Jodo Kecamatan Gringsing hingga Pantai Celong Kecamatan Banyuputih Kabupaten Batang menjadi lokus gerakan menanam ribuan pohon oleh relawan pecinta lingkungan dan PT Kawasan Industru Terpadu Batang (KITB). Harapannya untuk melindungi lingkungan pesisir yang kian terancam abrasi.

“Penanaman 2.500 pohon hari ini merupakan upaya nyata kami untuk menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah abrasi,” ujar M. Fahrurrozi, Direktur Kelembagaan dan Humas PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB),
Kamis 5 Desember 2024.

Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari komitmen KITB dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di kawasan tersebut.

Kolaborasi ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Pemerintah Kabupaten Batang, hingga para relawan lingkungan. Lokasi Pantai Jodo hingga Pantai Celong dipilih karena tingkat abrasi yang signifikan. Penanaman pohon ini diharapkan menjadi langkah strategis dalam mencegah kerusakan lebih lanjut di pesisir.

Baca Juga: 7 Prospek Kerja Lulusan Hubungan Internasional: Peluang Karier di Era Globalisasi Makin Menjanjikan

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Jawa Tengah, Bayu Andy Prasetya, mengapresiasi inisiatif ini.

"Kegiatan ini menunjukkan bahwa pengelolaan kawasan industri tidak hanya berfokus pada pembangunan ekonomi, tetapi juga memperhatikan aspek lingkungan. Harapannya, KITB bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah yang ramah lingkungan," ujarnya.

Pj Sekretaris Daerah Kabupaten Batang, Ari Yudianto, turut memberikan pandangannya. Ia menyoroti bahwa abrasi di pesisir Batang, terutama di wilayah barat, sudah menyebabkan garis pantai mundur hingga 100 meter.

"Kami sangat mengapresiasi gerakan ini. Selain melindungi kawasan pesisir, keberlanjutan lingkungan di kawasan atas juga harus diperhatikan. Karena jika tidak, aliran lumpur dari atas bisa merusak ekosistem di kawasan industri," ungkapnya.

Baca Juga: Kunci Jawaban Geografi Kelas 11 Halaman 105 Kurikulum Merdeka: 15 Soal Asesmen Pengetahuan - Evaluasi Bab 2

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah, Fendiawan, menjelaskan bahwa penanganan abrasi memerlukan langkah yang terintegrasi.

“Abrasi di pesisir Batang sudah sangat parah, bahkan mencapai 100 meter di beberapa titik. Kami sedang merencanakan pembangunan sabuk pengaman pantai dan reklamasi untuk melindungi kawasan pesisir,” katanya.

Kegiatan ini bukan hanya simbol, tetapi langkah nyata untuk menciptakan harmoni antara pembangunan dan pelestarian lingkungan. Penanaman pohon hari ini menjadi pengingat bahwa melestarikan alam adalah tugas bersama. Dari Pantai Jodo hingga Pantai Celong, ribuan pohon kini berdiri sebaga upaya mengurangi abrasi.

Tags

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB