KENDAL,AYOSEMARANG.COM - - Perbaikan jalan yang rusak dan berlubang yang dilakukan secara darurat kurang maksimal. Pasalnya perbaikan sementara ini tidak bertahan lama, pagi hari dilakukan penambalan sore harinya sudah berlubang lagi.
Seperti yang terjadi di perbaikan jalan di depan swalayan Sama-sama Pantura Kendal yang merupakan titik genangan air di Kota Kendal.
“Perbaikan sudah dilakukan oleh PPK 1.3 Jawa Tengah, namun perbaikan tidak bisa maksimal karena setelah dilewati kendaraan besar kembali rusak. Ini karena aspal baru yang digunakan tidak bisa melekat dengan aspal lama karena masih ada genangan air,” ungkap KBO Satlantas Polres Kendal Iptu Joko Santoso.
Kepala DPUPR Kendal, Sudaryanto mengaku, pihaknya sudah mengupayakan agar segera dilakukan penambalan. Salah berkoordinasi dengan Pejabat Pembuat Komitmen Jalan Nasional wilayah Kendal. “Kami upayakan agar bisa segera ditambal,” imbuhnya.
Sementara Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kendal, Muhammad Eko, mengatakan, pihaknya sudah memberikan rambu atau penanda jalan berlubang. Terutama jalan-jalan yang digenangi air.
“Beberapa titik kami pasang rambu-rambu agar tidak dilintasi pengguna jalan, terutama di Jalan Protokol Kendal yang kondisinya saat ini masih tergenang air,” katanya.
Baca Juga: Jalan Berlubang di Pedurungan Makan Korban Lagi, Pengendara Motor Perempuan Terjatuh Hingga Pingsan
Sebelumnya Kasatlantas Polres Kendal, AKP Engkos Sarkosi menerangkan Jalur Pantura Kendal banyak mengalami kerusakan akibat tergerus air hujan dan dilintasi kendaraan berat.
Pihaknya sudah melakukan penanda pada jalan-jalan berlubang. Terutama yang memang lubang yang lebar dan dalam. Hal itu supaya pengendara jalan berhati-hati saat berkendara.
“Selain itu sebagai langkah antisipasi untuk mengurangi angka kecelakaan lalu lintas di jalan raya,” ujarnya, Senin 3 februari 2025.
Pihaknya meminta kepada pengendara agar berhati-hati. Terutama saat melintas di malam hari. Karena lubang sering tidak terlihat. Sehingga bisa membahayakan pengguna jalan.
“Selain itu saat hujan lebat, karena lubang praktis tidak kelihatan karena tertutup air yang keruh. Inilah yang perlu diwaspadai,” tegasnya.
Sedangkan warga Ketapang Kecamatan Kendal, Suhadi, mengaku lubang jalan di Jalur Pantura Jalan Soekarno-Hatta Kendal diakuinya cukup parah. Bahkan tak jarang pengguna jalan mengalami kecelakaan.
“Paling sering yang kecelakaan adalah pengendara roda dua. Karena lubang tertutup air, sehingga saat menerobos lubang jadi kehilangan keseimbangan lalu jatuh,” tuturnya.