regional

BI Jateng Gelar Road to PUSAKA, Upaya Mendukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah

Jumat, 21 Maret 2025 | 14:46 WIB
Road to PUSAKA Jateng yang digelar oleh BI Jateng. Acara ini untuk membantu percepatan ekonomi di Jateng. (BI)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah menggelar Road to PUSAKA Jateng (Forum Perumusan Analisis dan Rekomendasi Kebijakan Jawa Tengah) 2025 pada 18 Maret 2025.

Dalam acara Pusaka Jateng ini mengangkat tema, “Memperkuat Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah yang Berkelanjutan melalui Pengembangan Sektor Unggulan, Perluasan Digitalisasi dan Inovasi Pembiayaan.”

Forum PUSAKA yang diselenggarakan untuk keempat kali merupakan ajang kolaborasi pemerintah, pelaku usaha, akademisi, dan berbagai stakeholders untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, serta merumuskan rekomendasi solusi yang aplikatif melalui diskusi panel dan kompetisi karya tulis ilmiah.

Acara Road to Forum PUSAKA Jateng diresmikan secara bersama-sama oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah yang diwakili oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Jawa Tengah, Dr.A.P.Ir. Sujarwanto Dwiatmoko, M.Si, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra, dan Wakil Ketua I ISEI Cabang Semarang Koordinator Jawa Tengah, Prof. Dr. Sucihatiningsih Dian WP, M.Si.

Baca Juga: Jelang Lebaran, Harga Kebutuhan Pokok di Jateng Masih Stabil
              
Dalam sambutan Kepala BI Jateng Rahmat Dwisaputra menyampaikan bahwa perekonomian Jawa Tengah dalam 10 tahun terakhir (kecuali di masa Covid-19) tumbuh di kisaran 5%.

Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2029 sebesar 8%, diperlukan strategi dan upaya lebih besar untuk mendukung pencapaian pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah.

"Salah satu strategi adalah melalui hilirisasi sektor pertanian, yakni integrasi sektor industri pengolahan dan pertanian," paparnya.

Dalam struktur PDRB Jateng 2024, sektor industri pengolahan memiliki pangsa 33,84%, dan sektor pertanian sebesar 13,03%. Di sektor industri pengolahan subsektor industri makanan minuman memiliki pangsa yang paling besar (46%, 2023).

"Dengan demikian, integrasi sektor pertanian dengan sektor industri khususnya makanan minuman, bisa menjadi pendorong perekonomian Jawa Tengah tumbuh lebih tinggi," terangnya.

Baca Juga: Terakhir Pendaftaran SNBT 2025 Kapan? Catat Jadwalnya, Jangan Kelewatan Gara-gara Asyik Cari Baju Lebaran!

Rahmat Dwisaputra juga menyampaikan bahwa Forum PUSAKA Jateng 2025 akan lebih spesifik membahas permasalahan ekonomi Jawa Tengah melalui studi kasus dan mendorong kualitas rekomendasi dan solusi aplikatif atas isu strategis perekonomian agar dapat diimplementasikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

"Untuk itu, kompetisi Call for Paper diharapkan banyak diikuti oleh berbagai pengamat dan praktisi ekonomi, akademisi, stakeholders, maupun masyarakat yang lebih luas," sambungnya.
 
Selanjutnya, dalam keynote speech Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno menyampaikan bahwa dalam mewujudkan visi pembangunan Jawa Tengah 2025-2045, yaitu diperlukan masukan dari banyak pihak agar kedua sektor industri pengolahan dan pertanian dapat tumbuh bersama dan beriringan guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah.

Oleh karenanya, kegiatan Forum PUSAKA Jateng ini diharapkan dapat memberikan masukan dan rekomendasi bagi Pemerintah Daerah.

Baca Juga: Daya Tampung Jurusan ITK SNBT 2025: Masih Sepi Peminat, Peluang Besar bagi yang Ingin Masuk PTN

Halaman:

Tags

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB