BI Jateng Laporkan Tekanan Inflasi Jawa Tengah, Menurun Pasca Nataru 2025

photo author
- Selasa, 4 Februari 2025 | 21:12 WIB
Diskon harga listrik di awal tahun berpengaruh besar menekan inflasi di Jawa Tengah.  (Ayobandung.com/ Irfan Al-Faritsi)
Diskon harga listrik di awal tahun berpengaruh besar menekan inflasi di Jawa Tengah. (Ayobandung.com/ Irfan Al-Faritsi)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Bank Indonesia (BI) Kanwil Jawa Tengah melaporkan bahwa tekanan inflasi Provinsi Jawa Tengah pada Januari 2025 menurun.

Selama bulan Januari, Provinsi Jawa Tengah mengalami deflasi sebesar 0,46% (mtm) sejalan dengan nasional yang juga mengalami deflasi sebesar 0,76% (mtm).

Secara tahunan, inflasi Provinsi Jawa Tengah sebesar 1,28% (yoy), lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional sebesar 0,76% (yoy). Secara spasial, seluruh kota pantauan inflasi di Jawa Tengah mengalami deflasi. Deflasi terdalam berlangsung di Kota Semarang sebesar 0,69% (mtm).

Baca Juga: Hasil dari Pembinaan, BI Jateng Lepas Ekspor Kopi Produk Temanggung ke Taiwan

Hal itu disampaikan Kepala Kanwil BI Jateng Rahmat Dwisaputra dalam keterangan, Selasa 4 Februari 2025.

Rahmat menuturkan, penurunan tekanan inflasi Januari 2025 terutama dipengaruhi oleh penurunan harga pada Kelompok Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga dengan andil deflasi mencapai 1,13% (mtm), seiring dengan pemberian diskon 50 persen kepada rumah tangga pelanggan PT. PLN dengan daya dibawah 2.200 VA yang berlaku selama Januari dan Februari 2025.

"Andil penurunan harga listrik yang besar terhadap penurunan inflasi menyebabkan deflasi secara umum pada indeks harga konsumen (IHK) periode Januari 2025," paparnya.

Di sisi lain, tekanan inflasi pada Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau memberikan andil inflasi sebesar 0,54% (mtm), terutama dipengaruhi oleh harga minyak goreng yang kembali meningkat disebabkan oleh keterlambatan distribusi akibat libur panjang.

Baca Juga: Pemprov Jateng Terima Hibah Truk Pengantar Uang dari BI, Bakal Jadi Pengendali Inflasi

"Tekanan inflasi juga terjadi pada komoditas cabai merah dan cabai rawit seiring dengan pasokan yang terbatas karena masih berada pada periode masa tanam," jelasnya.

Panen cabai diperkirakan berlangsung pada Februari/Maret 2025 mendatang. Tekanan inflasi pada kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau tertahan oleh penurunan harga komoditas bawang merah seiring dengan panen yang masih terjadi pada sejumlah sentra produksi di Jawa Tengah, serta penurunan harga telur ayam ras seiring dengan normalisasi permintaan masyarakat pasca Nataru.

Kenaikan harga beberapa komoditas pangan berpengaruh terhadap peningkatan harga nasi dengan lauk yang mendorong tekanan inflasi pada Kelompok Penyediaan Makanan, Minuman/Restoran hingga mencapai andil sebesar 0,04% (mtm).

Peningkatan tekanan inflasi juga terjadi pada Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya (andil 0,03%; mtm) yang disebabkan oleh kenaikan harga emas perhiasan seiring dengan peningkatan harga emas dunia akibat ketidakpastian global. Berdasarkan data Trading Economics, harga emas dunia meningkat sebesar 5,22% dibandingkan bulan lalu.

Baca Juga: Kampanyekan Cinta Rupiah, Siswa SMPN 1 Semarang Sabet Juara Lomba Storytelling Bank BI

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rahma Rizky Wardani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X