SEMARANG, AYOSEMARANG.COM – Maraknya tawuran remaja yang kerap menelan korban luka bahkan nyawa, menjadi perhatian serius Ketua DPRD Jawa Tengah, Sumanto. Ia menilai, ledakan energi anak muda yang tak tersalurkan dengan benar menjadi salah satu pemicunya.
Sebagai solusi, Sumanto mengusulkan ide segar: menyulap energi negatif itu menjadi prestasi positif melalui kompetisi beladiri yang digelar oleh Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jateng.
“Tidak semua orang suka berkelahi, tapi mereka yang sudah terbiasa tawuran biasanya punya mental dan nyali. Kalau diarahkan ke kompetisi beladiri yang resmi dan positif, ini bisa jadi jalan keluar,” ujar Sumanto.
Menurutnya, tawuran sering kali bukan hanya soal dendam atau konflik, melainkan karena minimnya wadah untuk menyalurkan hasrat adu fisik dan keberanian. Maka dari itu, selain kompetisi beladiri, ia mendorong agar sekolah-sekolah lebih aktif menghadirkan kegiatan ekstrakurikuler seperti olahraga, musik, hingga pelatihan kepemudaan.
“Anak-anak muda perlu tempat untuk menyalurkan energi dan emosi mereka. Sekolah bisa menjadi ruang tumbuh yang membangun karakter, rasa percaya diri, serta cara berpikir yang sehat dalam menyikapi konflik,” katanya.
Sumanto juga menyoroti pentingnya peran keluarga dan sekolah dalam upaya pencegahan. Ia menyarankan agar pendekatan terhadap anak-anak yang berpotensi terlibat tawuran dilakukan secara intensif dan penuh empati.
“Banyak dari mereka yang terlibat tawuran karena awalnya hanya saling tantang di media sosial. Kalau ada wadah yang lebih positif dan menantang, seperti kejuaraan beladiri, mungkin mereka tidak akan memilih jalan kekerasan,” tegasnya.
Ia meyakini, dengan sinergi antara pemerintah, sekolah, dan keluarga, ledakan energi remaja bisa diarahkan menjadi sesuatu yang membanggakan, bukan mencemaskan.***