Sayembara penulisan sastra ini merupakan agenda tahunan sejak tahun 2022 yang digagas oleh beberapa komunitas dengan swadaya dan dukungan donatur yang tak mengikat.
Sementara itu, Setia Naka Andrian, juru kunci Sarang Lilin Art Space Kendal dan Sekprodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UPGRIS, menyampaikan, sayembara ini bukan sekadar ajang kompetisi.
tetapi merupakan bentuk nyata ekosistem literasi berbasis kearifan lokal yang tumbuh dari semangat gotong royong komunitas.
Naka berpandangan, hadiah-hadiah yang ditawarkan justru memperlihatkan karakter lokal yang otentik dan membumi. “Sekaligus menjadi simbol bahwa karya sastra lahir dari denyut kehidupan masyarakat,” ujar penulis buku puisi Apakah Surga itu Sebuah Agama (2022).
Menurut Naka, upaya kecil yang dilakukan oleh teman-teman pegiat komunitas di Kendal ini penting untuk terus didukung, karena dengan begitu akan tersedia lebih banyak ruang dan pilihan ajang lomba yang tidak hanya bergantung pada program-program dari pemerintah saja.
“Setidaknya, kemandirian komunitas dalam menyelenggarakan kegiatan seperti ini menunjukkan semangat literasi yang sehat, semoga terus bergulir, dan berkelanjutan,” tandasnya.