KENDAL,AYOSEMARANG.COM - Upacara penurunan bendera merah putih dalam rangka peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Alun-Alun Kabupaten Kendal berlangsung khidmat dan istimewa. Keistimewaan terasa dengan hadirnya penampilan marching band dari para santri Pondok Pesantren Salafiyah Karangmalang, Kendal.
Sebanyak 90 santri turut ambil bagian memeriahkan prosesi tersebut melalui alunan musik dan formasi marching band yang memukau. Penampilan ini menjadi bukti bahwa santri tidak hanya piawai dalam ilmu agama, tetapi juga mampu berkiprah dalam bidang seni dan budaya.
Pelatih marching band, Muhammad Ilham, menjelaskan bahwa penampilan para santri kali ini memiliki makna lebih dari sekadar hiburan.
“Ini adalah bentuk syiar melalui seni musik. Bahwa dakwah bisa dilakukan dengan berbagai cara, termasuk melalui marching band yang menjadi daya tarik tersendiri,” ungkap Ilham.
Sementara itu, usai memimpin upacara penurunan bendera, Komandan Kodim 0715/Kendal, Letkol Infanteri Bagus Setyawan, menyampaikan pesan khusus kepada generasi muda.
“Sekali merdeka tetap merdeka. Generasi muda harus menjaga kondusivitas, mempererat persaudaraan, dan menyiapkan diri demi kejayaan bangsa Indonesia,” tegasnya kepada wartawan.
Letkol Bagus juga menekankan pentingnya pendidikan dan kemampuan beradaptasi di era modern yang penuh tantangan.
“Semakin maju zaman, maka semakin besar tantangannya. Anak muda harus lebih giat belajar dan siap menyongsong masa depan bangsa yang lebih baik,” tambahnya.
Dalam upacara tersebut, sebanyak 70 anggota Paskibraka Kabupaten Kendal, yang merupakan putra-putri terbaik daerah, sukses menunaikan tugas penurunan bendera dengan penuh khidmat. Momen ini sekaligus menjadi penutup rangkaian upacara peringatan HUT ke-80 RI di Kendal.
Penampilan marching band santri dan suksesnya prosesi penurunan bendera menambah semarak dan makna dalam peringatan kemerdekaan tahun ini, sekaligus menunjukkan kolaborasi antara nilai-nilai keagamaan, seni, dan nasionalisme di tengah masyarakat.