Dalam kesempatan itu, Luthfi juga memaparkan kinerja Pemprov Jateng berbasis standar pelayanan minimal (SPM).
Pendidikan: Anggaran Rp 9,355 triliun dialokasikan untuk renovasi 322 sekolah, pembangunan 10 sekolah baru, beasiswa 15 ribu siswa miskin, beasiswa 1.100 anak putus sekolah, sekolah kemitraan, hingga modernisasi alat praktik di 63 SMK.
Kesehatan: Pembangunan Rumah Sakit Mata Daerah Soepardjo Roestam, program asuransi kesehatan, serta layanan kesehatan masyarakat lainnya.
Perumahan dan Permukiman: Penanganan 26.356 unit perumahan sepanjang 2025.
Pekerjaan Umum: Peningkatan jalan sepanjang 64,13 km, rehabilitasi 68,73 km, serta pemeliharaan rutin 2.307,26 km. Termasuk pembangunan dan pemeliharaan jembatan serta irigasi.
Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Jateng Dukung Program Kartu Zilenial untuk Pemberdayaan Generasi Muda
Sosial: Bantuan untuk 1.030 kelompok usaha bersama (Kube), sambungan listrik untuk rumah tangga kurang mampu, serta pelayanan masyarakat di panti.
Ajak Gotong Royong
Secara umum, capaian semester I 2025 dinilai Gubernur Luthfi cukup menggembirakan. Ia mengajak seluruh pihak untuk terus berkolaborasi dengan semangat “Jawa Tengah Maju dan Berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045”.
"Jadi membangun Jawa Tengah itu harus super team dan bersama-sama. Tidak boleh punya ego sektoral atau superman, tidak boleh menang-menangan, tetapi bersama-sama, karana nyawanya Jawa Tengah adalah kebersamaan, gotong royong yang itu sudah ditularkan oleh para pendahulu kita," kata Luthfi