AYOSEMARANG.COM -- UMK Kendal 2026 diprediksi naik jika mengacu pada tren kenaikan upah minimum lima tahun terakhir.
Kabupaten Kendal yang dikenal dengan julukan Kota Santri menunjukkan pertumbuhan UMK yang konsisten dari tahun ke tahun, seiring berkembangnya kawasan industri dan aktivitas ekonomi di wilayah tersebut.
Berdasarkan data UMK Kendal lima tahun terakhir, upah minimum selalu mengalami kenaikan tanpa pernah turun.
Pada 2020 UMK Kendal masih berada di kisaran Rp2,26 juta. Angka ini naik menjadi sekitar Rp2,33 juta pada 2021, kemudian kembali meningkat pada 2022 meski kenaikannya relatif tipis.
Lonjakan yang lebih terasa terjadi pada 2023 dan 2024, hingga akhirnya UMK Kendal 2025 ditetapkan sebesar Rp2.783.455 per bulan. Tren ini menunjukkan arah kebijakan pengupahan yang cenderung progresif.
Baca Juga: Pembahasan Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 4: Mengenal Tokoh Nasional
Jika UMK Kendal 2026 naik sebesar 8,5 persen dari UMK 2025, maka perhitungannya adalah sebagai berikut.
UMK 2025 sebesar Rp2.783.455 dikalikan 8,5 persen menghasilkan tambahan sekitar Rp236 ribu.
Dengan demikian, UMK Kendal 2026 diperkirakan berada di angka Rp3.020.000 per bulan.
Nilai ini bersifat simulasi dan masih menunggu keputusan resmi pemerintah provinsi Jawa Tengah.
Kenaikan 8,5 persen tersebut tergolong cukup tinggi jika dibandingkan rata-rata kenaikan UMK Kendal dalam lima tahun terakhir.
Baca Juga: PWI Perpanjang Pendaftaran Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2025, Catat Tanggalnya
Dalam periode tersebut, kenaikan UMK Kendal berkisar antara 3 hingga 7 persen per tahun, dengan lonjakan lebih besar terjadi saat pemulihan ekonomi pascapandemi.
Artinya, jika skenario kenaikan 8,5 persen benar-benar diterapkan, UMK Kendal 2026 berpotensi menjadi salah satu yang paling signifikan dalam satu dekade terakhir.