BATANG, AYOSEMARANG.COM -- Sejumlah destinasi di Kabupaten Batang bersiap menyambut wisatawan di libur Lebaran Idul Fitri tahun 2023. Salah satunya, dengan berbenah menambah wahana baru dan membersihkan destinasi wisata.
Kepala Dinas Pariwisata Kepemudaan Dan Olahraga (Disparpora) Batang, Yarsono, memastikan kesiapan destinasi wisata saat libur Lebaran 2023 melalui surat edaran kepada pengelola wisata.
“Dalam libur Lebaran ini, kami sudah memberikan surat edaran kepada pengelola wisata di Kabupaten Batang dalam langkah meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pengujung,” kata Yarsono, Kamis 20 April 2023.
Baca Juga: Puncak Arus Mudik Sudah Lewat, Kapolda dan Gubernur Jateng Minta Pemudik Tetap Waspada Titik Lelah
Selain mengimbau untuk berbenah dan bersih-bersih objek wisata, pihaknya juga meminta ada langkah-langkah antisipasi kemungkinan melonjaknya wisatawan dengan menerapkan seluruh protokol keamanan, keselamatan, kesehatan, dan keberlanjutan lingkungan.
“Saya minta semua pihak untuk dapat mengantisipasi lonjakan wisatawan saat Lebaran Idulfitri nanti, Karena saya menilai kunjungan terhadap obyek wisata khususnya kawasan Pantai Sigandu diperkirakan meningkat tajam,” katanya.
Perubahan cuaca juga harus diantisipasi seperti angin kencang, maka semua pengelola wisata harus memberikan simbol-simbol kedaruratan. Seperti di Pantai Sigandu, dengan memasang bendera merah untuk kawasan berbahaya.
Yarsono juga menyatakan saat ini berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di pesisir pantai sering terjadinya gelombang tinggi.
Baca Juga: Belasan Pemuda di Batang Keracunan Massal Usai Buka Bersama di Resto
“Oleh karena itu, pengunjung wisata yang ke pantai harus melihat situasi cuaca jika ingin bermain dengan keluarga,” tegasanya.
Ia juga meminta kepada pengelola wisata untuk mengecek kembali wahana permainan dan fasilitas lainya di objek wisata.
Jika ditemukan kerusakan atau besi ada yang keropos, segeralah dilakukan perbaikan.
"Jadi kita sudah sosialisasi kesiapan mereka, terutama obyek-obyek wisata yang memiliki wahana-wahana dengan tingkat resiko tinggi. Dan terutama adalah parkir, termasuk rambu-rambu, rambu lalu lintas, atau rambu bahaya yang ada di objek wisata yang mereka kelola,” tukasnya.***