BATANG, AYOSEMARANG.COM - Desa Depok Kecamatan Kandeman Kabupaten Batang masuk wilayah pesisir pantai utara (Pantura) yang berhasil meraih status Open Defecation Free (ODF) pada 2022.
Status ODF itu, artinya sudah 100 persen penduduk desa tersebut telah memiliki akses sanitasi jamban dan berperilaku hidup sehat.
Keberhasilan mengedukasi warga berperilaku hidup sehat itu, tidak lepas dari peranserta stakeholder yang mendukungnya.
Baca Juga: Warga Heboh Muncul Piutang di SPPT PBB Selama bertahun-tahun, Ini Penjelasan Kepala BPKPAD Batang
Hal itu disampaikan Kabid Kesmas Dinkes Batang Bachtiar Mansyah, saat mengunjungi kegiatan Posyansu di Desa Depok, Jumat 16 Juni 2023.
"Selain kesadaran masyarakat sendiri, ada peran swasta yang cukup penting atas keberhasilan ini. Yaitu program CSR PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) selaku konsorsium PLTU Batang yang konsen dan perduli dengan peningkatan kesehatan masyarakat," kata Bachtiar Mansyah.
Salah satunya dampak postif ODF kata Dia, pada penurunan stunting. Namun juga harus ada sosialisasi kepada masyarakat tentang pemenuhan gizi saat hamil baik dilakukan oleh Dinkes dan stakeholder.
"Program-program CSR PT BPI itu sangat membantu dan memudahkan Pemkab Batang mewujudkan ODF dan menekan angka stunting yang mana dua hal itu saat ini menjadi prioritas," ungkap Bachtiar Mansyah.
Baca Juga: Tak Surutkan Niat Belajar, Belasan WB Lapas Kelas II B Batang Ikuti Penilaian Akhir Semester
Keberhasilan status ODF itu, memulai merintis dan kampanye BABs sejak ahun 2017. PT BPI mendukung 1.374 paket jamban dan mendapatkan stimulasi 723 paket jamban tambahan dari instansi lainnya seperti pemerintah provinsi, pemerintah desa, Pemerintah Kabupaten Batang dan swadaya masyarakat.
Sehingga 12 dari 14 desa dapat mencapai status Desa bebas ODF yakni, Ujungnegoro, Wonokerso, Juragan, Depok, Bakalan, Karanggeneng, Tulis, Simbangjati, Kedungsegog, Kenconorejo, Ponowareng dan Sembojo.
“Bahwa bisa mencapai ODF ini memang tidak mudah apalagi dilakukan sendiri, pihak desa kami pun tidak bisa bekerja sendiri awalnya,” kata Ketua Forum Kesehatan Desa Depok, saat ditemui di Kantor Desa Depok, Kecamatan Kandeman, Agus Kurniadi, Jumat (16/6/2023).
Ia juga mengatakan semenjak tahun 2015 mulai merintis dengan melakukan penyuluhan dan pemicuan.
Baca Juga: Bingung dengan Usia Lama Anak Tidak Sekolah di PPDB Jateng 2023? Ternyata Ini Maksusdnya