AYOSEMARANG.COM -- Sudah dijahati berkali-kali, sudah disakiti berkali-kali tetapi tetap memaafkan dan terus berbuat baik.
Sudah di didzalimi berkali-kali, sudah dikhianati berkali-kali tetapi entah mengapa kita tidak siap untuk membalasnya.
Terkadang kita merasa sudah sangat sia-sia telah berbuat baik tetapi tidak mendapatkan kebaikan yang sepadan dengan yang kita lakukan.
Kita sudah menghargai tetapi kita tetap masih tidak dihargai sepertinya perbuatan kita tidak ada artinya di mata orang lain.
Jangankan dihargai, terkadang kata terima kasih pun tak pernah diucapkan dengan apa yang kita lakukan.
Orang akan datang saat saat mereka butuh tetapi saat mereka senang mereka tidak ada.
Namun tidak perlu bersedih karena dunia memang seperti itu dan semua pasti pernah merasakannya.
Baca Juga: Tata Upacara 17 Agustus 2023 Lengkap, Termasuk Teks Protokol Upacara 17 Agustus
Saat disakiti kita akan dihadapkan dengan 2 pilihan membalas dengan cara yang sama atau memilih tetap berbuat baik meskipun diperlakukan tidak baik.
Jika kita membalas cacian dengan cacian maka kita hanyalah orang kebanyakan.
Jika keburukan kita balas dengan keburukan pula, maka kita tidak akan pernah ada bedanya dengan orang yang mengecewakanmu.
Manusia yang spesial dan langka itu adalah manakala kita masih berbuat baik seusai dijahati berkali-kali.
Baca Juga: 3 Sate Kambing Paling Enak di Semarang, Terkenal Legendaris dan Terlaris, Daging Empuk Anti Amis
Manusia yang mampu untuk memaafkan padahal dia mampu untuk membalasnya.