nasional

Masyarakat Harus Bijak Memilah Informasi Agar tak Terpapar Hoaks Soal Covid-19

Minggu, 12 Desember 2021 | 18:36 WIB
Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Dedy Permadi. (dok)

Kedua, pada 3 Desember beredar hoaks melalui sebuah video di media sosial yang mengklaim bahwa penyintas Covid-19 tidak perlu di vaksin karena memiliki kekebalan natural.

Ketiga, pada hari yang sama, telah beredar disinformasi di media sosial sebuah poster film berjudul The Omicron yang diklaim tayang pada tahun 1963.

Keempat, pada 4 Desember beredar disinformasi postingan di media sosial yang membagikan daftar dugaan gejala virus Corona varian Omicron dan menyiratkan bahwa gejala tersebut sebenarnya adalah komplikasi dari vaksin Covid-19.

Kelima, pada hari yang sama beredar juga hoaks di media sosial bahwa varian baru Omicron telah dijadwalkan oleh WHO melalui tabel abjad Omicron dengan keterangan bulan Mei 2022.

Keenam, pada 5 Desember, disinformasi video yang berisikan kumpulan atlet yang jatuh pingsan, dikaitkan dengan efek vaksin Covid-19 membuat masalah jantung atau miokarditis pada olahragawan.

Baca Juga: Tradisi Syawalan Jadi Inspirasi SDN Guntur 1 di GSMS

Dengan ditemukannya varian baru yang perlu mendapatkan perhatian seperti Omicron, Dedy menekankan pentingnya mewaspadai kabar bohong yang beredar terutama terkait virus tersebut.

Karena itu selain mengingatkan masyarakat untuk selalu berhati-hati, taat protokol kesehatan, mengikuti kebijakan yang berlaku, dan menggencarkan vaksinasi untuk menekan risiko persebaran Covid-19, Dedy mengimbau untuk menghentikan persebaran hoaks.

“Mari semakin cerdas dalam memilah informasi agar angka persebaran COVID-19 terus menurun, menuju aktivitas yang lebih aman dan produktif,” ajaknya.

Halaman:

Tags

Terkini