JAKARTA, AYOSEMARANG.COM – Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia Irjen Pol Wahyu Widada membuka Webinar Peningkatan Pelayanan Polri yang Responsif Gender di Hotel Artotel, Jakarta Selatan, Rabu 19 Januari 2022.
Acara itu juga dihadiri Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati secara virtual.
Materi yang diangkat dalam webinar itu adalah peningkatan pelayanan organisasi yang responsif gender.
Baca Juga: Ramalan Shio Kelinci, Naga dan Ular 20 Januari 2022 : Jagalah Keseimbangan Batin
Menteri PPPA mengatakan masyarakat Indonesia yang jumlahnya 270,2 juta jiwa ini, perempuan dan laki-laki hampir sama jumlahnya.
Dengan demikian, kesetaraan pemenuhan Hak Asasi Manusia termasuk jaminan rasa aman dan perlindungan bagi setiap rakyat Indonesia, baik perempuan maupun laki-laki, telah ditekankan dalam konstitusi UUD RI 1945.
“Polri sebagai Lembaga yang mengemban fungsi pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, harus memberikan pelayanan yang responsif gender, dengan memperhatikan kondisi kesenjangan antara perempuan dan laki-laki,” jelas Menteri PPPA.
Baca Juga: Sidang Kasus Dugaan Korupsi APBDes Desa Blado Kabupaten Batang Digelar Virtual
Menteri PPPA menambahkan, Polri harus meningkatkan pengelolaan Ruang Pelayanan Khusus, meningkatkan peran Polwan dalam penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
“Saya berharap, Organisasi Polri untuk memberikan pelayanan terbaik bagi perempuan dan anak dapat terus ditingkatkan, sebagaimana yang sudah diiniasiasi dari Bapak Kapolri untuk meningkatkan status unit pelayanan Perempuan dan Anak (Unit PPA) menjadi Direktorat di Bareskrim Polri,” ungkap Menteri PPPA.
Sementara itu, As SDM Polri Irjen Pol Wahyu Widada menyebutkan, wanita dan anak sangat rentan menjadi korban kejahatan, dalam hal ini, peran Polwan sangat dibutuhkan oleh Institusi Polri.
Baca Juga: Mantab!! 300 Juta Dosis Vaksin Sudah Disuntikkan Kepada Masyarakat
Terkait kasus yang belakangan ini muncul, terkait kasus anak yang menjadi korban, dibutuhkan Polisi yang mampu memahami perspektif korban dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Hasil survei kami, apa sih yang diinginkan masyarakat dari Polri, polisi yang seperti apa sih, yang paling nomor satu adalah polisi memiliki integritas,” Ujar Wahyu Widada.
As SDM Polri menyebutkan, bahwa banyak anggota Polri yang memiliki kemampuan teknis seperti pengungkapan kasus. Namun, dalam proses pengungkapan tersebut ada penyimpangan.