umum

Menyikapi Puasa Arafah ketika Terdapat Perbedaan Penetapan Awal Bulan Dzulhijjah

Jumat, 8 Juli 2022 | 18:32 WIB
Bagaimana menyikapi perbedaan pendapat penetapan awal Dzulhijjah karena berhubungan dengan puasa Arafah (Pixabay)

AYOSEMARANG.COM — Bulan Dzulhijjah merupakan salah satu bulan yang istimewa bagi umat Islam. Di dalam bulan ini terkumpul beberapa macam ibadah yang bernilai besar, seperti sholat, puasa, qurban dan haji.

Dalam penetapan awal bulan, umat Islam biasanya terbagi menjadi dua golongan, yaitu golongan yang menggunakan hitungan hari atau hisab dan penglihatan hilal atau rukyat.

Tahun ini di Indonesia sendiri terbagi menjadi dua yaitu dari pemerintah yang menetapkan 1 Dzulhijjah 1443 Hijriah jatuh pada 1 Juli 2022, sehingga Hari Raya Idul Adha jatuh pada tanggal 10 Juli 2022. Hal tersebut berbeda dengan maklumat PP Muhammadiyah yang memutuskan Idul Adha jatuh lebih cepat satu hari atau pada tanggal 9 Juli 2022.

Baca Juga: Enggak Melulu Sate, 11 Ide Memasak Olahan Kambing saat Idul Adha

Dengan adanya dua opsi bagi masyarakat tersebut bisa menimbulkan kebimbangan di kalangan masyarakat dengan pelaksanaan puasa Dzulhijjah di tahun ini.

Menanggapi kebimbangan tersebut, MUI menghimbau agar umat Islam saling menghormati dan menjaga persatuan dalam menyikapi perbedaan jadwal Hari Raya tersebut.

Adapun dalam permasalahan puasa Arafah, masyarakat terkadang dibingungkan dengan kapan dimulainya puasa tersebut.

Perlu diketahui bahwa puasa sunnah di bulan Dzulhijjah dimulai dari tanggal 1-9 Dzulhijjah. Adapun puasa Arafah adalah puasa yang dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah.

Baca Juga: Kambing Pakai Kaos Kaki dan Kacamata, Cerita Pedagang Ternak saat PMK Marak

Sebenarnya masalah penetapan awal Dzulhijjah adalah masalah panjang dan penuh perdebatan yang lama dan sudah semenjak dahulu. Sehingga tidak perlu lagi diperdebatkan kembali.

Adapun untuk masyarakat yang mengikuti metode rukyatul hilal tidak perlu ambil pusing mengenai kapan akan berpuasa Arafah. Karena sebenarnya puasa Arafah adalah puasa yang dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah, bukan puasa ketika jamaah haji wukuf di Arafah.

Puasa Arafah sudah disyariatkan sebelum disyariatkannya haji ke baitullah, sehingga bagi yang mengikuti metode rukyatul hilal, masyarakat tetap bisa berpuasa pada tanggal 9 Dzulhijjah atau bertepatan dengan hari Sabtu, 9 Juli 2022.

Baca Juga: 5 Cara Ampuh Menyimpan Daging Kurban, Nomor 3 Sangat Berguna!

Demikian Informasi dalam menyikapi perbedaan penetapan awal bulan Dzulhijjah dan kaitannya dengan Puasa Arafah. Semoga bermanfaat. (Muhammad Syamsul Anwar/Magang Ayosemarang).

Tags

Terkini

Kemenimipas Teken MoU dengan Delapan Lembaga Negara

Rabu, 19 November 2025 | 21:03 WIB